Dark/Light Mode

Jokowi Warning Kelangkaan Kedelai, Mentan Manggut-manggut

Senin, 11 Januari 2021 13:05 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Sekretariat Kabinet)
Presiden Jokowi. (Foto: Sekretariat Kabinet)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mewanti-wanti agar kelangkaan kedelai, bahan baku tahu dan tempe tidak terjadi lagi. Masalah ini harus diantisipasi secara serius dengan membangun sektor pertanian secara detil.

Kepala Negara mengatakan, distribusi pangan dunia saat ini terkendala. Karena pembatasan mobilitas warga, akibat pandemi Covid-19. Salah satu dampak yang dirasakan, kedelai sebagai salah satu komoditas pertanian yang masih tergantung pada impor sempat mengalami kelangkaan.

“Beberapa minggu terakhir ini urusan yang berkaitan dengan tahu dan tempe, kedelai jadi masalah,” warning Jokowi dalam acara Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021 Secara Virtual di Istana Negara Jakarta, Senin (11/1).

Baca juga : DPR Dukung Pengawalan Ketat Penyaluran Bansos

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan pernyataan badan pangan dunia FAO terkait potensi terjadinya krisis pangan, selama pandemi. “Hati-hati mengenai ini. Hati-hati," pesan Jokowi, berulang-ulang.

Dengan penduduk Indonesia yang kini mencapai 270 juta jiwa lebih, sektor pangan kata Jokowi harus dikelola serius dan detil. "Terutama, saya ingin menggaris bawahi yang berkaitan dengan komoditas pertanian impor," terangnya.

Beberapa komoditas pertanian yang digarisbawahi Jokowi antara lain; kedelai, jagung, gula, bawang putih, hingga beras. "Meskipun hampir 2 tahun kita enggak impor beras," sambung Jokowi. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, manggut-manggut ketika mendengar arahan tersebut.

Baca juga : Ganjar: Investor Jangan Diperes, Jangan `Diangel-angel`

Di hadapan jajaran Kementerian Pertanian yang hadir dalam acara tersebut, Jokowi meminta agar dicarikan desain pembangunan pertanian yang baru. Tidak konvensional dan monoton.

"Kita harus bangun kawasan yang economic scale. Tidak bisa yang kecil-kecilan," imbuhnya.

Jokowi menyebutkan salah satu masalah masih impornya kedelai. Karena harga kedelai dari petani Indonesia kalah saing dengan kedelai impor. Salah satu penyebabnya, karena pertanian belum dikelola dengan berdasarkan skala ekonomi yang tepat. 

Baca juga : Harga Kedelai Mahal Dan Langka, Bareskrim Turun Tangan

"Kalau petani disuruh jual dengan harga impor, ini ongkos produksinya enggak nutup," pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.