Dark/Light Mode

Kendalikan Harga Cabe, Mendag Siapkan Teknologi Pendingin

Selasa, 12 Januari 2021 07:16 WIB
Mendag M. Lutfi. (Foto: Kemendag)
Mendag M. Lutfi. (Foto: Kemendag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi angkat bicara mengenai melonjaknya harga cabe. Diakuinya harga cabe, terutama cabe rawit merah, kian mahal.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya tengah merampungkan teknologi penyimpanan barang pokok, salah satunya cabe di Brebes.

Baca juga : Jelang Tahun Baru Imlek, Vietnam Batasi Penerbangan Masuk

"Saya ingatkan memang sampai hari ini belum ada satu teknologi yang bisa diterapkan pemerintah,” ujarnya saat jumpa pers virtual, Senin (11/1

Menurut Lutfi, masyarakat Indonesia maunya cabe merah dan segar. Sementara, cabe hanya bisa bertahan 30 hari. “Ketika paceklik harganya tinggi, ketika panen harga turun jatuh," beber Lutfi.

Baca juga : Viki Varga, Siap Jadi Personil Wags Liga Inggris

Dalam satu tahun setidaknya harga cabe mengalami lonjakan enam kali dan harga jatuh saat panen enam kali. Hal itu karena sampai saat ini belum ada teknologi penyimpanan yang mutakhir dapat menyimpan bahan pokok ketika panen raya untuk dijual kembali pada saat harga berpotensi melonjak.

Oleh karena itu, Kemendag saat ini tengah merampungkan sistem pendingin atau Control Atmosphere System di Brebes, Jawa Tengah. Dengan teknologi tersebut, bahan pokok bisa bertahan 7-12 bulan.

Baca juga : PBSI Pastikan, 8 Pemain Yang Dihukum BWF Bukan Penghuni Pelatnas Cipayung

"Kita sedang kerjakan mudah-mudahan pada kesempatan pertama bisa digalakkan, terutama di sentra-sentra cabai di Boyolali, Jawa Timur," kata Lutfi. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.