Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menteri Bahlil: IKN Nusantara, Upaya Pemerintah Bangun Kolaborasi & Pemerataan Investasi Nasional
- KPK Tunjuk Asep Guntur Jadi Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi
- Bamsoet Dorong Pemanfaatan Potensi Nikel Indonesia
- Shell Turunkan Harga BBM Per 1 April 2023, Ini Daftarnya
- Hadapi Musim Mudik, Super Air Jet Datangkan Pesawat Airbus 320-200
Demi Pastikan Keamanan
Pengiriman Vaksin Bakal Dikawal Teknologi Canggih
Senin, 4 Januari 2021 05:26 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Sebanyak 3 juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac didistribusikan ke 34 provinsi, kemarin. Hal ini sesuai dengan janji Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) yang akan mendistribusikan vaksin, sebelum masyarakat mulai bekerja di awal tahun ini.
Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Biofarma, Bambang Herianto mengatakan, proses pendistribusian itu telah melalui sejumlah persiapan yang matang. Dengan begitu, perjalanan vaksin menuju sejumlah daerah dapat berjalan dengan baik.
Berita Terkait : Presiden Taiwan Ajak China Dialog
“Sebanyak 10 ribu Puskesmas, Rumah Sakit, serta lebih dari 40 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Tanah Air telah disiapkan untuk mendukung proses distribusi vaksin,” katanya, dalam konferensi pers “Update Target Penyelesaian Vaksinasi dan Kesiapan Vaksin Covid-19” yang ditayangkan secara virtual, kemarin.
Tak hanya itu, PT Biofarma juga menyiapkan sistem rantai dingin (cold chain). Sistem ini menerapkan suhu dingin di bawah 8 derajat Celsius selama proses distribusi dan penyimpanan hingga akhirnya sampai diterima oleh fasilitas kesehatan. “Sehingga vaksin yang akan digunakan di masyarakat terjamin kualitasnya,” kata Bambang.
Berita Terkait : Pengawasan Kegiatan di Jakarta Diperketat Mulai Pukul 7 Malam
Dia memastikan, 3 juta dosis vaksin Sinovac yang didistribusikan sudah melalui serangkaian pengujian mutu kembali oleh PT Biofarma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun, pelaksanaan program vaksinasi akan dimulai segera setelah BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat.
Hal senada disampaikan Direktur Digital Healthcare Bio Farma, Soleh Ayubi. Menurutnya, vaksin tersebut sensitif terhadap perubahan suhu. Karenanya, proses pendistribusiannya akan memanfaatkan sistem digital.
Berita Terkait : PLN Pastikan Stasiun Cas Kendaraan Listrik Rute Jakarta-Bali Siap Digunakan
“Diterapkan 2D data matrix dalam kemasan primer, sekunder dan tersier guna memastikan identifikasi dan keaslian produk atau otentifikasi,” ujarnya.
Bio Farma juga menerapkan teknologi Internet of Things (IoT) dengan memasang sensor suhu dan Global Position System (GPS) pada kendaraan yang mengangkut vaksin. Sehingga, suhu ruang penyimpanan vaksin dalam kendaraan dan posisi pergerakan kendaraan selama perjalanan dapat dipantau kapanpun dibutuhkan.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya