Dark/Light Mode

Demi Pastikan Keamanan

Pengiriman Vaksin Bakal Dikawal Teknologi Canggih

Senin, 4 Januari 2021 05:26 WIB
Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Biofarma, Bambang Herianto. (Foto : Istimewa).
Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Biofarma, Bambang Herianto. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak 3 juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac didistribusikan ke 34 provinsi, kemarin. Hal ini sesuai dengan janji Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) yang akan mendistribusikan vaksin, sebelum masyarakat mulai bekerja di awal tahun ini.

Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Biofarma, Bambang Herianto mengatakan, proses pendistribusian itu telah melalui sejumlah persiapan yang ma­tang. Dengan begitu, perjalanan vaksin menuju sejumlah daerah dapat berjalan dengan baik.

Baca juga : Presiden Taiwan Ajak China Dialog

“Sebanyak 10 ribu Puskesmas, Rumah Sakit, serta lebih dari 40 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Tanah Air telah disiap­kan untuk mendukung proses distribusi vaksin,” katanya, dalam konferensi pers “Update Target Penyelesaian Vaksinasi dan Kesiapan Vaksin Covid-19” yang ditayangkan secara virtual, kemarin.

Tak hanya itu, PT Biofarma juga menyiapkan sistem rantai dingin (cold chain). Sistem ini menerapkan suhu dingin di bawah 8 derajat Celsius selama proses distribusi dan penyim­panan hingga akhirnya sampai diterima oleh fasilitas kesehatan. “Sehingga vaksin yang akan digunakan di masyarakat terjamin kualitasnya,” kata Bambang.

Baca juga : Pengawasan Kegiatan di Jakarta Diperketat Mulai Pukul 7 Malam

Dia memastikan, 3 juta dosis vaksin Sinovac yang didistribusi­kan sudah melalui serangkaian pengujian mutu kembali oleh PT Biofarma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun, pelaksanaan program vaksinasi akan dimulai segera setelah BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat.

Hal senada disampaikan Direktur Digital Healthcare Bio Farma, Soleh Ayubi. Menurutnya, vaksin tersebut sensitif terhadap perubahan suhu. Karenanya, proses pendistribusiannya akan memanfaatkan sistem digital.

Baca juga : PLN Pastikan Stasiun Cas Kendaraan Listrik Rute Jakarta-Bali Siap Digunakan

“Diterapkan 2D data matrix dalam kemasan primer, sekunder dan tersier guna memastikan identifikasi dan keaslian produk atau otentifikasi,” ujarnya.

Bio Farma juga menerapkan teknologi Internet of Things (IoT) dengan memasang sensor suhu dan Global Position System (GPS) pada kendaraan yang mengangkut vaksin. Sehingga, suhu ruang penyimpanan vak­sin dalam kendaraan dan posisi pergerakan kendaraan selama perjalanan dapat dipantau ka­panpun dibutuhkan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.