Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tepis Luas Hutan Menciut

KLHK: Banjir Di Kalsel Dampak Cuaca Ekstrim

Kamis, 21 Januari 2021 05:41 WIB
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), MR Karliansyah. (Dok. Kementerian LHK).
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), MR Karliansyah. (Dok. Kementerian LHK).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan terjadinya banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) bukan dampak menciutnya luas hutan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito. Tetapi, disebabkan cuaca ekstrim.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian LHK MR Karliansyah menyebutkan, cuaca ekstrim tersebut berupa curah hujan sangat tinggi selama lima hari, yakni 9 sampai 13 Januari 2021.

“Terjadi peningkatan 8-9 kali lipat curah hujan dari biasanya,” kata Karliansyah, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa, (19/01).

Baca juga : Jokowi Dengar Keluhan Rakyat

Sehingga, kata Karliansyah, air yang masuk ke sungai Barito di Kalsel, sebanyak 2,08 miliar meter kubik. Sementara, kapasitas sungai kondisi normal hanya 238 juta meter kubik.

Menurut Karliansyah, ada perbedaan tinggi hulu-hilir sungai Barito yang sangat besar. Sehingga, suplai air dari hulu dengan energi dan volume yang besar menyebabkan waktu konsentrasi air berlangsung cepat dan menggenangi dataran banjir.

“Penjelasan ini meluruskan pemberitaan beberapa media yang keliru menyatakan, bahwa Kementerian LHK mengakui ada pengurangan luas hutan di Kalimantan dalam 10 tahun terakhir di DAS Barito Kalsel, bukan DAS Barito Kalimantan secara keseluruhan,” tegas Karliansyah.

Baca juga : Di Tengah Guyuran Hujan, Jokowi Tinjau Lokasi Banjir Di Kabupaten Banjar

Dijelaskannya, DAS Barito Kalsel seluas 1,8 juta hektare hanya merupakan sebagian dari DAS Barito Kalimantan yang mencapai 6,2 juta hektare yang melintasi empat provinsi yaitu Kalteng, Kalsel, Kaltim, dan Kalbar.

DAS Barito, kata dia, secara kewilayahan hanya mencakup 39,3 persen kawasan hutan dan 60,7 persen Areal Penggunaan Lain (APL) bukan hutan.

“Jadi kondisi wilayah DAS Barito Kalsel tidak sama dengan DAS Barito Kalimantan secara keseluruhan,” katanya.

Baca juga : Pejabat KLHK Harus Tahan Banting Hadapi Segala Cuaca

Sehingga, kata Karliansyah, sangat jelas bahwa banjir pada DAS Barito Kalsel yaitu pada Daerah Tampung Air (DTA) Riam Kiwa, DTA Kurau dan DTA Barabai. Ini karena curah hujan ekstrim, dan sangat mungkin dengan recurrent periode 50 hingga 100 tahun.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.