Dark/Light Mode

Bangkitkan Industri Pariwisata

Sandiaga Uno Pake Jurus Gercep, Geber Dan Gaspol

Jumat, 5 Maret 2021 05:52 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (Foto : twitter@sandiuno)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (Foto : twitter@sandiuno)

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri Pariwisata sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Untuk membangkitkannya, selain menegakkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) serta 3T (testing, tracing dan treatment), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno akan menambahkan resep 3G.

Resep 3G yang dimaksud Sandi adalah gerak cepat (gercep), gerak bersama (geber) dan gaspol. “Gercep karena kita tidak punya banyak waktu, geber karena nggak bisa gerak sendiri-sendiri, dan gaspol adalah menggarap semua potensi agar bisa bertahan dan membangkitkan ekonomi,” ujar Sandi, dalam diskusi dengan Forum Wartawan Daerah (Forwada) secara daring, kemarin.

Sandi menyebut, kondisi industri pariwisata kini benar-benar terpuruk. Pandemi virus Corona membuat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) anjlok 74 persen dan wisatawan domestik turun 30 persen pada 2020.

Baca juga : Pembangunan Pariwisata Danau Toba Harus Berdayakan Dan Majukan UMKM

Karena kunjungan dan pergerakan wisatawan menurun tajam, total sekitar 1,5 juta lapangan pekerjaan di sektor terkait, jadi terdampak. Terjadi penurunan jumlah tenaga kerja pariwisata dari 19,24 juta pada 2019 menjadi 18,76 juta atau turun 2,5 persen.

Potret memprihatinkan lainnya juga tercermin dari pertumbuhan sektor pariwisata yang pada 2020 menyentuh minus 2,49 persen. “Potret pariwisata kita sekarang nih, sedih deh. Potret pariwisata lagi betul-betul prihatin, guys. Forwada mudah-mudahan bisa ikut berdoa,” tutur politisi Gerindra ini.

Meski begitu, Sandi melihat, pada 2021 tren pemulihan berlanjut. Dia berharap pariwisata bisa menumbuhkan lapangan pekerjaan 3 persen-4 persen dan sektor ekonomi kreatif tumbuh 2 persen-3 persen. Sandi juga berharap dan berdoa agar pandemi cepat berakhir, sehingga sektor pariwisata dapat kembali pulih.

Baca juga : Kembangkan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Perkuat Kolaborasi Kepala Daerah

Terpisah, Deputi Marketing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya mengatakan, terjadi penurunan tajam angka wisman akibat pandemi. Dari semula 16 juta wisman pada 2019, menjadi 4,08 juta.

Devisa yang dihasilkan pun terjun bebas sampai 96 persen. Pada 2019, devisa yang dihasilkan 116 juta dolar AS. Kini cuma 3,54 juta dolar AS.

Menurutnya, hal ini tak lepas dari persepsi masyarakat umum terhadap Indonesia dari segi penanganan Covid-19 yang relatif jelek. Ini tergambar dari penyaringan data melalui Adobe Data. Padahal, kata Nia, sektor pariwisata yang sangat bergantung pada kepercayaan dalam penanganan pandemi.

Baca juga : Wamenhan Perkuat Teknologi Dan Industri Pertahanan Nasional

“Apa yang dibahas orang tentang Indonesia soal tourism ternyata bagus persepsi pasar. Tapi ketika bicara Covid-19, jelek persepsinya. Ketika bicara Covid-19 dan tourism, 50 persen turun persepsinya,” beber Nia.

Karena itu, menurutnya, sangat penting untuk mengkampanyekan wisata sehat dan aman dengan protokol kesehatan yang ketat. Kini tren pariwisata di era Covid-19 sudah bergeser. Dulu, kata Nia, masyarakat cenderung mengunjungi destinasi yang ramai. Tapi sekarang, destinasi yang sepi malah lebih disenangi.

“Tren sekarang itu bukan destinasinya cukup menarik atau tidak, tapi bagaimana prokotol kesehatannya di situ,” jelasnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.