Dark/Light Mode

Ancam Mau Buldozer Yang Halangi Kerja Pemerintah

Luhut Galak Banget

Jumat, 19 Maret 2021 07:22 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menekan tombol saat meluncurkan Batam Logistic Ecosystem (BLE), di Batam, Kepulauan Riau, kemarin. (Foto: Istimewa)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menekan tombol saat meluncurkan Batam Logistic Ecosystem (BLE), di Batam, Kepulauan Riau, kemarin. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sedang berusaha sekuat tenaga memangkas biaya logistik di Tanah Air. Agar usahanya ini berhasil, Luhut tebar ancaman akan membuldozer siapa pun yang coba-coba menghalanginya. Wah, galak banget ya!

Ancaman itu keluar dari mulut Luhut saat peluncuran Batam Logistic Ecosystem (BLE), di Batam, Kepulauan Riau, kemarin. Luhut sangat kesal karena selama ini biaya logistik di Indonesia sangat mahal. Sementara di negara lain, seperti Singapura, bisa murah. Kondisi tersebut membuat banyak kapal memilih berlabuh di Singapura dibanding di Batam. Padahal, potensi Batam cukup besar. Sudah begitu, jarak antar kedua pulau di Selat Malaka ini, hanya "selemparan batu".

Luhut merinci, di Singapura, biaya logistik hanya 13 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara Indonesia, mencapai 25,3 persen. "Masak beda hampir 10 persen," omel Luhut, dalam konferensi pers, usai peluncuran BLE.

Baca juga : Putusan Penggunaan Kata 'Allah', Pemerintah Malaysia Ajukan Banding

Sebelum konpers, Luhut sempat muter-muter dengan helikopter, melihat area labuh jangkar di Perairan Kabil dan Batu Ampar. Ia tidak terbang sendirian. Ada sejumlah menteri yang mendampingi. Yaitu, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. 

Dalam konpers itu, Luhut bikin hitung-hitungan. Dengan 6 lego jangkar yang tersisa, ia yakin dapat menarik ribuan kapal. Dengan catatan, ditertibkan dan dipromosikan secara bergelombang. "(Dari) 81 ribu kapal itu (yang melalui Selat Malaka), kalau kita bisa ambil 20 persen saja, kita mendapatkan penerimaan cukup besar," terangnya.

Dengan platform digital BLE yang baru diluncurkan, Luhut yakin, pengaturan bisa lebih tertib dan efisien. Yang muaranya dapat menekan biaya logistik. BLE ini adalah percontohan, yang nantinya akan segera diduplikasi ke tempat lainnya. 

Baca juga : Jelang Puasa Dan Lebaran, Pemerintah Pastikan Stok Dan Harga Bahan Pokok Stabil

Duplikasinya dinamai National Logistic Ecosystem (NLE). Targetnya kelar tahun ini dan bisa langsung dijalankan di 8 pelabuhan besar. Di antaranya, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Mas Semarang, Tanjung Perak Surabaya, hingga Pelabuhan Makassar. 

Ke depan, tidak menutup kemungkinan NLE akan diintegrasikan dengan bandara. "Kami sudah rapat, pokoknya bisa. Siapa yang menghalangi, kita buldozerin," ancam Luhut, dengan agak sedikit membanting mikrofonnya ke meja.

NLE dibikin untuk menyelaraskan lalu lintas barang dengan dokumen internasional, mulai kedatangan sarana pengangkut hingga barang tiba di gudang tujuan. Platform digital ini dapat mempercepat proses logistik end to end, sehingga dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan pengguna jasa dalam layanan ship to ship atau floating storage unit. Selain itu, platform ini juga bisa beroperasi selama 24 jam dan 7 hari seminggu, meningkatkan akurasi data hingga memberikan kepastian bagi pelaku usaha.

Baca juga : Politisi PKS Desak Pemerintah Lebih Proaktif Tekan Myanmar

Dengan demikian, platform ini bisa jadi sistem yang murah dan nyaman. Luhut menargetkan, biaya logistik nasional bisa turun hingga 17 persen di 2024. "BLE diharapkan mampu mendorong investasi lebih banyak masuk," harapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.