Dark/Light Mode

Dosis Vaksinasi Sudah Tembus 10 Juta

Mulai Juni 2021, Penyuntikan Vaksinasi Bisa 1 Juta Per Hari

Selasa, 30 Maret 2021 07:04 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai meresmikan layanan vaksinasi sistem drive-thru “Indonesia Bangkit”
di RSUI Depok. Jawa Barat, Senin (29/3/2021) (foto Ist)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai meresmikan layanan vaksinasi sistem drive-thru “Indonesia Bangkit” di RSUI Depok. Jawa Barat, Senin (29/3/2021) (foto Ist)

 Sebelumnya 
Dibeberkannya, dari Januari hingga Februari 2021, ketersediaan vaksin sebanyak 3 juta dosis, sehingga target vaksinasi 100 ribu dosis per hari dapat selesai dalam enam pekan.

Untuk Maret dan April, ketersediaan vaksin sebanyak 15 juta dosis, sehingga vaksinasi bisa dilakukan 500 ribu dosis per hari selama sebulan.

Pada Mei sampai Juni, ketersediaan vaksin akan naik menjadi 25 juta dosis. Dengan begitu, penyuntikan bisa dilakukan sampai 750 ribu per hari. “Mulai Juli itu (ketersediaan vaksin) 50 juta, sehingga bisa dilakukan penyuntikan 1,5 juta per hari,” beber Budi.

Namun, berdasarkan dinamika terkini, Menkes memberikan catatan mengenai lonjakan kasus di beberapa negara yang memungkinkan terjadinya embargo pengiriman vaksin.

Baca juga : Jokowi Ingin Pastikan Vaksinasi Lancar Jaya

Hal itu berpotensi mengganggu jadwal kedatangan dan ketersediaan vaksin di Indonesia selama beberapa bulan ke depan, utamanya yang berasal dari negara-negara yang melakukan embargo.

Indonesia dijadwalkan akan menerima 2,5 juta dosis vaksin AstraZeneca pada 25 Maret dan 7,8 juta pada April mendatang. Namun, karena embargo tadi, dua gelombang pengiriman dari India ditunda.

Karena penundaan pengiriman dua gelombang vaksin itu, pada bulan April, Indonesia hanya punya stok 7,6 juta vaksin Sinovac.

Stok itu, hanya cukup untuk dua minggu, jika merujuk pada tren kecepatan vaksinasi saat ini, yakni 500 ribu dosis per hari.

Baca juga : Hari Ini, PM Muhyiddin Yassin Disuntik Vaksin Pfizer

Beruntung, Indonesia punya 4 sumber vaksin. Tak hanya AstraZeneca.

“Satu kena (masalah) masih ada 3 (sumber vaksin), walaupun agak pincang-pincang. Saya kebayang kalau negara Eropa itu hampir semuanya AstraZeneca, mereka benar-benar masalah,” tuturnya.

Mengantisipasi hal tersebut, Budi mengatakan, Kemenkes akan berhati-hati. Mereka akan melakukan manajemen yang baik untuk mengatur laju penyuntikan dosis vaksin agar nantinya tidak ada kekosongan stok vaksin di Indonesia

Meski begitu, ditegaskan Budi, laju vaksinasi yang melambat ini tidak akan menghambat vaksinasi Covid-19 secara nasional.

Baca juga : Ketua DPD Imbau Hentikan Alih Fungsi Lahan Pertanian

“Kita atur supaya pas dengan suplai vaksin, agar tidak ada hari orang tidak disuntik,” tegas Budi.  [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.