Dark/Light Mode

Kemlu Dorong Pengusaha Kepri Genjot Ekspor Ke Amerika Dan Eropa

Jumat, 16 April 2021 21:26 WIB
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) I Gede Ngurah Swajaya dalam acara “Sosialisasi dan Penggalangan Pengusaha dalam Memanfaatkan Peluang Pasar Wilayah Amerika dan Eropa” di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (16/4). (Foto: Istimewa)
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) I Gede Ngurah Swajaya dalam acara “Sosialisasi dan Penggalangan Pengusaha dalam Memanfaatkan Peluang Pasar Wilayah Amerika dan Eropa” di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (16/4). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Pertemuan dengan pemangku kepentingan di daerah, seperti dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha di Batam dalam rangka sosialisasi dan penggalangan pengusaha dalam memanfaatkan peluang pasar wilayah Amerika dan Eropa ini merupakan bagian upaya Kemlu juga.

Acara ini melibatkan narasumber dari Kemlu Direktur Amerika I Zelda Wulan Kartika, Direktur Amerika II Darianto Harsono, Direktur Eropa II/Plt. Direktur Eropa III Hendra Halim, dan Direktur Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan (KSIA) Amerika dan Eropa Masni Eriza.

Peluang dan tantangan kerja sama Indonesia, akan dibedah dalam acara ini. Termasuk, rencana forum bisnis dengan kedua kawasan tersebut. Serta manfaat perjanjian perdagangan Indonesia dengan European Free Trade Association dalam bentuk Indonesia – EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA).

Baca juga : IMI Dukung Penuh Kesiapan Sirkuit Mandalika Gelar MotoGP, Superbike Dan MiniGP

KADIN Batam, akan menyampaikan potensi sektor industri di Batam dalam menembus pasar Amerika dan Eropa.

“Kami berkesempatan meninjau langsung sektor Industri dan investasi di Batam, seperti BP (Badan Pengusaan) Batam, Panbil Industrial Estate, PT Hydril Indonesia, dan studio animasi Kinema Infinite,” kata Darianto Harsono, Direktur Amerika II yang menangangani negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia.

Darianto berharap, forum bisnis mendatang dapat diikuti banyak peserta, termasuk Kepri dan Batam.

Baca juga : GINSI Dukung Penuh Kemenperin Soal Importasi Baja

Forum bisnis INA-LAC kedua yang digelar secara hybrid pada tahun 2020, di masa pandemi Covid, telah menghasilkan kontrak dagang sekitar 71,02 juta dolar AS atau Rp 998,32 miliar. Serta potensi kesepakatan bisnis senilai 14,36 juta dolar AS atau Rp 202,34 miliar.

Nilai tersebut lebih besar dari tahun 2019, yang dilakukan secara presensial sebelum pandemi.

Kegiatan ini juga dalam rangka melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo, melalui Menteri Luar Negeri untuk terus mendorong investasi. Dengan memanfaatkan momentum Undang-Undang Cipta Kerja, dan melakukan penetrasi pasar ekspor Indonesia ke berbagai negara. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.