Dark/Light Mode

Menhub Soroti Tingginya Angka Kecelakaan Lalin

Selasa, 20 April 2021 14:05 WIB
Menhub, Budi Karya Sumadi  saat menjadi pembicara di webinar bertajuk Sinergi Pemerintah dan Operator Dalam Mewujudkan Angkutan Yang Berkeselamatan, Selasa (20/4).
Menhub, Budi Karya Sumadi saat menjadi pembicara di webinar bertajuk Sinergi Pemerintah dan Operator Dalam Mewujudkan Angkutan Yang Berkeselamatan, Selasa (20/4).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyoroti tingginya angka kecelakaan lalu lintas (Lalin) yang terjadi setiap tahunnya. 

Berdasarkan data Korps Lalu Lintas Polri pada 2019,  Menhub mengatakan, kecelakaan yang melibatkan semua moda transportasi darat menyebabkan 3-4 orang meninggal tiap jam dalam sehari. 

"Kalau kita bicara kerugian rupiah itu luar biasa. Harus kita amati karena ada 29 ribu kecelakaan fatal yang mengakibatkan meninggal dunia, berarti 3-4 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan lalu lintas," ujarnya dalam webinar bertajuk Sinergi Pemerintah dan Operator Dalam Mewujudkan Angkutan Yang Berkeselamatan, Selasa (20/4). 

Eks Dirut Angkasa Pura ll ini menjelaskan, mayoritas korban kecelakaan lalu lintas merupakan masyarakat berusia produktif dengan rentang 15-64 tahun. 

Baca juga : Marshanda Anggap Kesempurnaan Cuma Ilusi

Sementara, korban dengan usia 0-14 tahun berjumlah 12 persen dan lebih dari 65 tahun sebanyak 11 persen. 

Menurut data 2018, kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor tercatat mendominasi dengan kontribusi sebesar 72,4 persen. Angka kecelakaan tertinggi diikuti kendaraan mobil sebesar 15 persen, truk 8 persen, lain-lain 6,5 persen, bus 2 persen, dan sepeda 1 persen. 

Kondisi yang tak jauh berbeda terjadi pada 2019. Di tahun 2019, kecelakaan sepeda motor masih mendominasi dengan angka 72 persen. 

Meski demikian, terdapat fenomena baru meningkatnya kecelakaan yang melibatkan truk mencapai 12 persen. 

Baca juga : Terawan Tebal Kuping

Kecelakaan yang melibatkan truk pada 2019 melampaui kendaraan mobil sebesar 11 persen. Adapun kecelakaan sepeda naik menjadi 2 persen dan kecelakaan bus sebesar 1 persen. 

Menurutnya, tingginya angka kecelakaan yang melibatkan kendaraan angkutan umum, baik angkutan barang maupun penumpang, terjadi karena berbagai faktor. 

Faktor utama yang mendorong terjadinya insiden kecelakaan adalah adanya kegagalan pengemudi dalam mengendalikan kendaraan maupun kelalaian operator memastikan keselamatan armadanya. 

"Lebih sering karena kegagalan melakukan pengereman saat jalan menurun, berkelok, dan tidak sedikit rem bolong saat jalan lurus," ujarnya. 

Baca juga : Menko PMK Dorong Pelarangan Total Iklan Rokok

Untuk mencegah kecelakaan, kata Menhub, apalagi di tengah kesulitan karena pandemi Covid-19, operator transportasi nggak boleh kendor menjamin keamanan penumpang untuk mencegah kecelakaan. "Tentu operator secara ekonomi tertekan namun bagaimana dalam keadaan seperti itu keselamatan itu tetap dijalankan," katanya. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.