Dark/Light Mode

Vaksin Dalam Negeri Terus Digenjot

Erick Happy, Sinopharm Dan Sinovac Sudah Tersertifikasi WHO

Rabu, 2 Juni 2021 19:29 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir mengaku sangat gembira karena vaksin Sinovac telah mendapatkan izin darurat atau emergency use listing (EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

"Saya tentu senang karena 2 vaksin kita yakni Sinopharm dan Sinovac telah masuk listing WHO. Mudah-mudahan ini juga bisa membantu masyarakat kita untuk bepergian. Baik itu di dalam atau luar negeri. Apakah itu untuk tujuan bisnis, pergi haji atau umroh dan lainnya," ujar Erick dalam keterangan video yang diterima RM.id, Rabu (2/5).

Baca juga : Mendag Harap Kinerja Ekspor Dan Investasi Tambah Moncer

Erick menuturkan, masuknya Sinopharm dan Sinovac ke dalam listing WHO tak lepas dari Kementerian Luar dan Kementerian Kesehatan. 

"Ibu Menlu Retno Marsudi yang juga menjabat Ketua GAVI dan COVAX tentunya punya peran penting. Juga Pak Menkes Budi Gunadi Sadikin yang ikut memperjuangkan ke WHO. Alhamdulillah, saat ini masyarakat lega. Karena pertanyaan mereka terhadap aspek keamanan vaksin tersebut, akhirnya terjawab," terang Erick.

Baca juga : Mantap, Semua Vaksin Covid Di Indonesia Sudah Tersertifikasi WHO

Meski begitu, pemerintah tak lantas berpuas diri. Pengembangan 2 platform vaksin dalam negeri, yakni vaksin Merah Putih yang melibatkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Universitas Airlangga juga terus digenjot.

Terobosan lain yang dilakukan adalah menggandeng universitas luar negeri untuk pengembangan vaksin. Langkah ini diambil dengan melibatkan banyak pihak seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Luar Negeri.

Baca juga : Airlangga Pede Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen

"Vaksin produksi Bio Farma dan Universitas Baylor, AS juga sudah masuk list ke-121 WHO.  Ini patut disyukuri, karena kita harus memproduksi vaksin sendiri. Kita tak mungkin terus-menerus bergantung pada vaksin impor. Semua informasi tentang vaksin ini, kami sampaikan setransparan mungkin," pungkas Erick. [HES]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.