Dark/Light Mode

Jemaah Sudah Ikhlas Meski Sedih

Urusan Haji Tak Elok Digoreng-goreng

Sabtu, 5 Juni 2021 07:40 WIB
Ilustrasi, sejumlah jemaah saling jaga jarak saat melakukan tawaf mengelilingi Kabah di dalam Masjidil Haram saat melakukan rangkaian ibadah haji di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi. (Foto: AP Photo)
Ilustrasi, sejumlah jemaah saling jaga jarak saat melakukan tawaf mengelilingi Kabah di dalam Masjidil Haram saat melakukan rangkaian ibadah haji di Kota Suci Mekkah, Arab Saudi. (Foto: AP Photo)

 Sebelumnya 
Ace juga keberatan. Politisi Golkar itu merasa mengeluarkan pernyataan yang disebutkan Kedutaan Saudi itu. Yang ada, dari informasi yang ia terima, 11 negara sudah diizinkan masuk negara yang dipimpin Raja Salman itu. “Dan hal itu tidak terkait dengan soal haji atau umrah,” ujarnya.

Gara-gara surat dubes tersebut, Menag pun langsung diserang soal keputusannya membatalkan memberangkatkan haji tahun ini.

Baca juga : Jamin Tidak Cinlok Dengan Arya Saloka

Ketua Fraksinya di DPR, Saleh Partaonan Daulay meminta penjelasan Menag, terkait bantahan Dubes Saudi soal kuota Haji. Karena, ia berharap, Indonesia tetap mendapatkan kuota, meskipun tidak banyak. Apalagi, dari informasi yang ia terima, Malaysia malah dapat tambahan kuota 10 ribu jemaah haji.

“Semestinya, pemerintah tetap membuka peluang untuk memberangkatkan jemaah. Minimal, jemaah haji plus dengan pelayanan berbasis protokol kesehatan,” harapnya.

Baca juga : Raja Salman Rombak Kabinet, Menteri Urusan Haji Dan Umroh Dicopot

Bagaimana tanggapan Kementerian Agama (Kemenag)? Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Khoirizi membantah, jika keputusan pihaknya diambil buru-buru. Akan tetapi sudah atas kajian mendalam dan dialog yang panjang.

“Baik dari aspek kesehatan, pelaksanaan ibadah, hingga waktu persiapan,” ujarnya, kemarin.

Baca juga : Varian Baru Covid Dilacak Tim Bentukan Pemerintah

Sementara itu, Pengamat Komunikasi Politik, Maksimus Ramses Lalongkoe menilai, tak elok jika urusan haji digoreng-goreng terus. Ia berharap, para semua pihak bijak dan tidak memanfaatkan isu pembatalan keberangkatan haji untuk mendongkrak popularitas.

“Iya kalau di indonesia apa saja bisa menjadi isu politik. Yang penting pemerintah punya alasan yang kuat knapa terjadi pembatalan,” kata Maksimus kepada Rakyat Merdeka, tadi malam. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.