Dark/Light Mode

Gelar Pertemuan Dengan Australia

Menko Airlangga Targetkan RI Jadi High Income Country

Selasa, 6 Juli 2021 21:43 WIB
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: ist)
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia dan Australia menyelenggarakan Economic, Trade, and Investment Ministers’ Meeting (ETIMM) yang pertama, Selasa (6/7). Pertemuan ini membahas peningkatan kerja sama bidang ekonomi bilateral dan global. 

ETIMM merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kedua kepala pemerintahan pada Annual Leaders’ Meeting tahun 2020.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia dan Australia perlu memperkuat kerja sama bilateral serta bertukar pandangan dan pengalaman dalam upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

Menurut Airlangga, Indonesia fokus dalam menangani dampak kesehatan dari pandemi. Salah satunya dengan membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) untuk mengakomodasi dan mengintegrasikan layanan kesehatan dan program pemulihan ekonomi secara bersamaan. 

Baca juga : Hari Pertama PPKM Darurat, Polda Jatim Berangkatkan Patroli Show Of Force

Percepatan program vaksinasi dan pemberlakuan PPKM merupakan kunci untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. “Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan dan menyambut baik kerja sama dengan Australia untuk menerapkan reformasi struktural dan pengiriman vaksin ini,” kata Airlangga.

Airlangga mengatakan agenda besar Indonesia menjadi high-income country. Untuk mencapai target tersebut pemerintah telah mengesahkan UU Cipta Kerja dengan tujuan menyederhanakan perizinan berusaha, mendirikan lembaga pengelola investasi untuk iklim investasi yang lebih baik, serta menetapkan daftar prioritas investasi.

Dia berharap dengan adanya UU Cipta Kerja dapat mendorong pelaku usaha Australia untuk lebih optimal dalam memanfaatkan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership.

Dalam kesempatan tersebut kedua negara menegaskan kembali komitmen terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka dan berdasar pada prinsip-prinsip yang telah disepakati dalam World Trade Organization (WTO) dan mendukung reformasi yang sejalan dengan kepentingan seluruh anggota WTO. 

Baca juga : Anies: Silakan Olahraga Tapi Jangan Berkerumun

“Pemerintah Indonesia optimis IA-CEPA dapat membawa Indonesia dan Australia untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi yang berkelanjutan, memperkuat peran kedua negara dalam perubahan nilai global dan meraih masa depan yang lebih baik,” tutur Airlangga.

Selanjutnya, terkait Presidensi Indonesia dalam G20,  Airlangga menyampaikan pentingnya memperdalam kolaborasi antara Indonesia dan Australia dalam forum ekonomi regional dan global untuk pemulihan ekonomi bersama. Menanggapi hal tersebut, Australia memberikan dukungan atas persiapan pelaksanaan Presidensi Indonesia dalam G20 pada 2022.

Kedua negara sepakat dan mengakui peran penting investasi infrastruktur yang berkualitas dalam mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif sebagai prioritas dalam G20. Kolaborasi juga perlu diperkuat pada isu-isu penting bagi masa depan ekonomi kawasan, antara lain; perubahan iklim, pengurangan emisi, investasi, dan teknologi.

Di akhir pertemuan, Delegasi Indonesia dan Australia mengakui pentingnya nilai dialog berkelanjutan antara kedua mitra strategis dalam mewujudkan Kawasan Indo-Pasifik yang terbuka, inklusif, dan sejahtera. Untuk itu, Indonesia dan Australia berkomitmen pertemuan Indonesia-Australia ETIMM digelar setiap tahun sejalan dengan komitmen dalam Joint Statement Indonesia-Australia ALM 2020.

Baca juga : Jangan Kasih Ampun, Oranye!

Sebagai informasi, Australia merupakan negara maju yang menjadi salah satu mitra dagang penting bagi Indonesia dengan penduduk lebih dari 26,1 juta jiwa (2021) dengan rata-rata real GDP growth 2,44 persen per tahun selama 5 tahun terakhir (2015-2019).

Sampai dengan triwulan pertama 2021, Australia telah mencatatkan investasi sebesar 59.5 juta dolar AS dengan jumlah 321 proyek investasi yang meliputi berbagai sektor seperti pertambangan; Industri Logam Dasar, Barang Logam; Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan; hotel dan restoran. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.