Dark/Light Mode

Terbang Ke AS Untuk Misi Dagang Dan Investasi

Di Depan Produsen Vaksin, Lutfi Beberkan Ekonomi RI

Jumat, 16 Juli 2021 07:18 WIB
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kanan) berpose bersama  Ambassador United States  Trade Representative (USTR) Katherine  Tai di Washington DC,  Amerika Serikat, Selasa (13/7). (Foto: Istimewa)
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kanan) berpose bersama Ambassador United States Trade Representative (USTR) Katherine Tai di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (13/7). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Selanjutnya, Lutfi juga bertemu dengan CEO US-ASEAN Business Council (USABC) Alex Feldman. Keduanya sepakat meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia-AS ke level berikutnya.

Agenda hari kedua ditutup pertemuan dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop. Lutfi didampingi CEO Indonesia Investment Authority (INA) Ridha Wirakusumah. Poin pembahasannya: mempercepat target netral karbon melalui industri yang ramah lingkungan, kerja sa ma pengembangan industri logam ramah lingkungan dan penanganan pandemi.

Lutfi menegaskan, Indonesia tengah bertransformasi dari penghasil barang mentah menjadi peng hasil barang bernilai tambah dan berteknologi tinggi. “Pemerintah akan terus mendorong pengembangan industri yang ramah lingkungan di Indonesia. Terutama di industri logam,” kata eks Kepala BKPM ini..

Baca juga : Mantap, AS Bakal Kirim Tambahan 1,5 Juta Dosis Vaksin Moderna Ke Indonesia

Mereka juga membahas kerja sama pendanaan untuk meningkatkan supply chain vaksin berbasis messenger RNA (MRNA) ke Indonesia.

Lutfi mengingatkan pentingnya meningkatkan suplai vaksin yang dikembangkan berdasarkan teknologi mRNA untuk menghadapi varian delta. “Vaksin yang dikembangkan berdasarkan teknologi messenger RNA (mRNA) merupakan solusi untuk melawan varian Covid-19 terbaru. Sangat penting bagi Indonesia untuk mempercepat suplai vaksin berbasis mRNA,” ungkapnya.

Pada Selasa (13/7), Lutfi juga menghadiri forum bisnis IndonesiaUnited States Trade and Investment Dialogue. Forum yang diselenggarakan di Gedung KBRI, Washington DC itu dihadiri puluhan pengusaha AS, termasuk produsen vaksin Pfizer dan Jhonson & Jhonson.

Baca juga : Dukung Indonesia Jadi Basis Produksi Mobil Listrik

Kesempatan itu tidak disia-siakan. Di hadapan mereka, Lutfi meyakinkan bahwa kunci pemulihan ekonomi Indonesia adalah suplai dan distribusi vaksin.

Dia mengungkapkan, prioritas Pemerintah Indonesia adalah terjaminnya ketersediaan vaksin untuk 208,2 juta penduduk. Sehingga dibutuhkan setidaknya 426 juta dosis vaksin untuk menyelesaikan seluruh vaksinasi di akhir tahun 2021. Sebab itu, dirinya berharap ada kerja sama dengan semua pihak dalam penanganan pandemi.

Usai acara tersebut, Lutfi bersama Bahlil dan Ridha menggelar pertemuan dengan Managing Director of Development Policy and Partnership Bank Dunia Mari Elka Pangestu. Bank Dunia mengamini bahwa kunci pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi tergantung pada vaksinasi. Hasilnya, Bank Dunia berkomitmen terus bekerja sama dalam penanganan pandemi dan pengembangan sektor kesehatan.

Baca juga : BPIP Ingin Peraturan Perundang-undangan Bernapaskan Pancasila

Terakhir, Lutfi menemui United States Trade Representative (USTR) Ambassador, Katherine Tai. Mereka membahas soal kerja sama penanganan pandemi dan perundingan subsidi sektor perikanan.

Keduanya berkomitmen memperkuat kerja sama melalui ASEAN, AsiaPasific Economic Cooperation (APEC), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), G20 Summit 2021, dan kerja sama dalam pelaksana an Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) ke-18 tahun 2021. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.