Dark/Light Mode

Menteri BUMN Di Tengah Ratusan Peserta Event Road To COP26

Erick: Anak Muda Jadi Pengawal Transisi Energi

Sabtu, 9 Oktober 2021 08:05 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir saat mengikuti event Road To COP26, yang digelar Society of Renewable Energy (SRE) dengan Rakyat Merdeka secara virtual, Jumat (8/10/2021). (Foto: YouTube RakyatMerdeka TV)
Menteri BUMN, Erick Thohir saat mengikuti event Road To COP26, yang digelar Society of Renewable Energy (SRE) dengan Rakyat Merdeka secara virtual, Jumat (8/10/2021). (Foto: YouTube RakyatMerdeka TV)

 Sebelumnya 
Pertama, pabrik-pabrik BUMN akan disetop membuang CO2, yang membahayakan lingkungan. Akan tetapi CO2 itu, akan dimanfaatkan sebagai bahan baku industri petrokimia, pupuk hingga untuk mendorong keluarnya kembali minyak dan gas di sumur-sumur tua. Dengan begitu, diperkirakan akan ada pengurangan sekitar 150 juta ton CO2 per tahun dari pabrik BUMN.

Erick mengaku, belum lama ini, bersama Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melakukan pertemuan dengan salah satu partner yang bisa menangkap CO2 tersebut. Ia berharap ada alih teknologi dalam hal pemanfaatan CO2 itu.

Baca juga : Menteri Siti Semangati Ratusan Anak Muda Untuk Terjun Di Aksi Iklim Dan Energi Bersih

“Kita harus memastikan transisi ini berjalan baik,” pesannya lagi kepada peserta diskusi yang didominasi ratusan anak muda ini.

Selain itu, Erick juga mempercepat transisi pembangkit listrik PLN dari berbahan fosil ke EBT hingga 50,1 Gigawatt di 2055 mendatang. Bahkan, November tahun depan, sudah ada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung yang mulai beroperasi.

Baca juga : Pertamina Jadi Perusahaan Terbaik Dalam Teknologi Transisi Energi

PLTS yang dibangun selama 18 bulan itu dibikin mengapung di Waduk Cirata, Jawa Barat, dengan pendanaan perusahaan energi Abu Dhabi. PLTS yang diklaim terbesar di Asia Tenggara itu, bakal menghasilkan 145 Megawatt listrik.

Erick menyadari bahwa energi terbarukan ini ongkosnya lebih mahal dibandingkan energi fosil. Kendati demikian, kendala itu tidak boleh dijadikan hambatan untuk segera bertransformasi ke energi yang lebih ramah lingkungan.

Baca juga : Menteri Erick: Ada 4 Poin Utama Transformasi BUMN

Menurutnya, ada banyak cara untuk mensiasatinya. Apalagi Indonesia diuntungkan oleh market dan sumber daya EBT yang cukup besar. “Kita kembali terima kasih pada Allah, bahwa kita diberikan market yang besar, kita diberikan sumber daya yang besar. Sehingga kita bisa memonitize perubahan tadi dari konsumsi listrik dengan energi terbarukan,” tandasnya.

Melihat potensi itu, Erick optimis Indonesia bisa menjadi pemain utama baterai dunia dengan membentuk konsorsium Indonesia Battery Corporation (IBC) yang terdiri dari sejumlah perusahaan BUMN. Agar bahan baku baterai tidak lagi dikirim ke luar negeri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.