Dark/Light Mode

Data Johns Hopkins University

Kasus Harian Covid-19 Di Indonesia Tinggal 4,6 Per 1 Juta Penduduk

Senin, 11 Oktober 2021 20:55 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil evaluasi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pekan ini memperlihatkan, angka capaian pengendalian kasus di Indonesia sudah sangat baik. Berdasarkan data Johns Hopkins University, kasus konfirmasi harian di Indonesia sebesar 4,60 kasus per 1 juta penduduk, jauh lebih rendah dibandingkan negara lain, seperti Singapura (541,9 kasus), Inggris (525,3 kasus), Malaysia (277,7 kasus), dan Filipina (95,55 kasus) per 1 juta penduduk. 
 
“Terlihat juga dari data NIKKEI Covid-19 Recovery Index, peringkat Indonesia per 6 Oktober 2021 menjadi ranking 54, membaik dari posisi 31 Juli yang ranking 114 dan posisi 31 Agustus ranking 92. Posisi peringkat ini juga lebih baik dari semua negara ASEAN lainnya, seperti Singapura di peringkat 70, Malaysia peringkat 102, dan Thailand ranking 109,” ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Ratas Evaluasi PPKM secara virtual, di Jakarta, Senin (11/10). 
 
Apabila dilihat situasi jumlah kasus Covid-19 per pulau, dari recovery rate (RR), case fatality rate (CFR), dan kasus aktif (penurunan sejak 9 Agustus awal penerapan PPKM Darurat/Level 4), hasil evaluasi per 10 Oktober 2021 yakni Sumatera (RR = 95,55 persen dan CFR= 3,56 persen, dengan penurunan -94,10 persen) Nusa Tenggara (RR = 96,99 persen dan CFR = 2,34 persen, dengan penurunan -95,26 persen), Kalimantan (RR = 95,90 persen dan CFR = 3,16 persen dengan penurunan -93,18 persen), Sulawesi (RR = 96,05 persen dan CFR = 2,63 persen, dengan penurunan -90,90 persen), Maluku dan Papua (RR = 95,75 persen dan CFR = 1,75 persen, dengan penurunan -88,86 persen) 
 
Sementara, persentase RR nasional adalah 96,05 persen dan CFR nasional sebesar 3,37 persen. Sedangkan persentase penurunan kasus aktif secara nasional adalah -94,55 persen. 
 
Dalam jangka waktu sepekan ini, dari 27 provinsi di Luar Jawa Bali, tidak ada provinsi yang masuk level 4. Kemudian 3 provinsi di level 3, ada 22 provinsi di level 2, serta 2 provinsi berhasil di level 1 (Kepulauan Riau dan NTB). 
 
Secara umum, asesmen situasi pandemi di luar Jawa-Bali menunjukkan perbaikan signifikan dari pekan ke pekan. Terjadi penurunan level (perbaikan) untuk 2 provinsi, yaitu Kepulauan Bangka Belitung yang turun dari level 3 ke level 2, dan NTB yang turun dari level 2 ke level 1. Dari sisi indikator transmisi komunitas (laju penularan), dari 27 provinsi luar Jawa Bali, terdapat 3 provinsi di level 2. Sedangkan selebihnya sebanyak 24 provinsi sudah berada di level 1. 
 
“Kalau dilihat di tingkat kabupaten/kota di luar Jawa dan Bali, terdapat 1 kabupaten/kota di level 4, ada 38 kabupaten/kota di Level 3, sebanyak 278 kabupaten/kota di level 2. Dan terjadi peningkatan kabupaten/kota di level 1 menjadi sebanyak 69 kabupaten/kota (Minggu lalu sebanyak 52 kabupaten/kota di level 1),” tutur Airlangga. 
 
Masih adanya 1 kabupaten/kota yang di level 4 (Kota Sabang), yang disebabkan adanya peningkatan jumlah kematian dalam beberapa hari terakhir ini, yaitu menjadi di atas 5 kasus per hari. Namun demikian, indikator transmisi komunitas yang lain di Kota Sabang sangat bagus (kasus konfirmasi di level TK-1, dan rawat inap juga di level TK1). [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.