Dark/Light Mode

Airlangga Dorong Digitalisasi UMKM Di ASEAN

Selasa, 19 Oktober 2021 08:24 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: ist)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: ist)

 Sebelumnya 
Sektor pariwisata menjadi salah satu perhatian utama dengan mengupayakan pembukaan kembali sektor pariwisata yang aman sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi. Indonesia telah membuka kembali Bali, Batam dan Bintan sebagai tujuan wisata internasional pada 14 Oktober 2021, dengan penerapan protokol kesehatan (prokes), melalui standar nasional dan sertifikasi Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan (CHSE).

Pada isu prioritas sustainable, kata Airlangga, Indonesia memberikan dukungan dan berkomitmen untuk menerapkan prinsip ekonomi sirkular sebagai bagian dari ekonomi berkelanjutan dan menciptakan peluang peluang pekerjaan hijau. Hal ini sejalan dengan kebijakan nasional dengan berkomitmen mengurangi limbah makanan hingga 50 persen dan limbah tekstil hingga 14 persen.

Baca juga : Airlangga: Realisasi PEN Tembus Rp 428,21 Triliun

Isu krusial lain yang dibahas adalah hasil dari MTR Cetak Biru MEA 2025 di mana peningkatan nilai perdagangan intra-ASEAN yang relatif moderat selama beberapa tahun terakhir. Untuk itu, Airlangga menjelaskan perlunya mendorong hasil dari MTR ini sebagai katalis efektivitas program-program strategis yang lebih tepat sasaran berdasarkan parameter terukur dan dapat tercapai. 

“Program blue economy dan green economy perlu menjadi perhatian sebagai mesin pertumbuhan baru dan menjaga ASEAN tetap relevan dengan perkembangan global,” katanya.

Baca juga : Eks Hakim Agung Gayus Lumbuun Dorong Notaris Digitalisasi Akta

Indonesia yang akan memegang Keketuaan ASEAN pada 2023 memegang peranan penting dalam merumuskan arah ASEAN pasca 2025. Ada lima isu penting yang perlu menjadi perhatian yaitu: Digitalisasi, teknologi dan inovasi; Kesehatan Publik; Perubahan Iklim dan kelangkaan sumber daya; Perubahan kekuatan ekonomi global, dan Pergeseran demografi dan urbanisasi.

Menurut dia, ASEAN Community Post-2025 Vision perlu memperhatikan kondisi yang terjadi saat ini melalui peningkatan kolaborasi penelitian dan pengembangan bidang bioteknologi khususnya untuk mendukung kapasitas produksi vaksin di ASEAN. 

Baca juga : Grab, Emtek Dan Bukalapak Kompak Dorong Digitalisasi UMKM Kota-kota Kecil

“Pembahasan lebih lanjut terkait penyusunan ASEAN Community Post-2025 Vision perlu melibatkan tiga pilar, terutama dalam membahas isu-isu lintas sektoral yang sedang berkembang dan kapasitas mekanisme kelembagaan ASEAN,” pungkas Airlangga. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.