Dark/Light Mode

Gandeng RSUI dan PERDAMI Jaya

Yayasan PUN Gelar Baksos Operasi Katarak dan Bibir Sumbing Gratis

Senin, 11 September 2023 14:17 WIB
Dewan Penasehat Yayasan Perempuan Untuk Negeri PUN Yanti Airlangga (kanan). (Foto: Istimewa)
Dewan Penasehat Yayasan Perempuan Untuk Negeri PUN Yanti Airlangga (kanan). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam rangka memperingati hari jadi ke-14, Yayasan Perempuan Untuk Negeri (PUN) menggelar bakti sosial (baksos) berupa operasi katarak, bibir sumbing dan celah langit. Dalam baksos ini, PUN kerja sama dengan dan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dan Perhimpunan Dokter Mata Indonesia Cabang DKI Jakarta (PERDAMI Jaya).

Kegiatan sosial operasi katarak gratis dilakukan di RSUI, Kampus UI, Depok, dengan target 100 peserta. Calon peserta yang sudah mendaftar melalui tautan pendaftaran akan dilakukan skrining pada 24 September 2023 dan tindakan operasinya pada 30 September 2023.  Sementara, untuk skrining bibir sumbing dan celah lelangit telah dilakukan pada 4-7 September 2023 dan tindakan operasi akan dilakukan pada 11-12 September 2023.

Sebelum mempersiapkan kegiatan tersebut, secara resmi Ketua Umum PUN Yanti Airlangga melakukan penandatangan kerja sama atau nota kesepahaman (MoU) bersama RSUI dan PERDAMI Jaya. Penandatanganan dilakukan di Tugu Kunstkring Paleis, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (10/9).

Baca juga : Ganjar Milenial Center Gelar Sosialisasi Cegah Stunting Bareng Ibu-Ibu Di KapuasĀ 

Yanti mengatakan, sejatinya kegiatan sosial yang dilakukan PUN tidak terbatas pada hari jadi atau hari ulang tahun. Di luar hari tersebut, PUN juga selalu menggelar kegiatan sosial, seperti donor darah, khitan massal, pemberian vaksin dan booster gratis, dan pembangunan masjid, serta kegiatan sosial lainnya.

“Tujuan utamanya untuk membantu sesama yang bernasib kurang beruntung. Karena sejatinya kita manusia sebagai makhluk sosial dituntut untuk saling berbagi dengan sesama,” ujar Yanti Airlangga, usai penandatanganan MoU kegiatan bakti sosial tersebut.

Dengan menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi, kewajiban untuk membantu masyarakat yang bernasib kurang beruntung itu tidak hanya terletak pada Pemerintah. Melainkan juga kewajiban dari seluruh masyarakat Indonesia, termasuk PUN.

Baca juga : Gandeng Pemuda Palu, Ganjar Milenial Gelar Sosialisasi Budi Daya Tanaman Toga

Direktur Utama RSUI Astuti Giantini mengungkapkan, katarak masih menjadi masalah utama gangguan penglihatan mata di Indonesia. Melalui kegiatan ini, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya menjaga kesehatan mata, dan mencegah gangguan penglihatan. Termasuk melakukan deteksi dini gangguan penglihatan pada keluarga secara sederhana di rumah. Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi Yayasan PUN yang telah bersedia untuk berkolaborasi menggelar bakti sosial tersebut.

“Kami mengapresiasi kepada pihak-pihak yang bersedia berkolaborasi mengadakan kegiatan sosial ini, khususnya dari Yayasan PUN sebagai inisiator sehingga baksos dapat berjalan dan juga PERDAMI yang turut membantu menyediakan dokter-dokter spesialis mata,” ungkap Astuti.

Di hari jadi PUN yang ke-14, Yanti menyerahkan kepemimpinan organisasi yang telah dirintisnya sejak lama itu ke Mia Marsono. Sementara, Yanti dipercaya menjadi Dewan Penasehat PUN. Ia meyakini, di bawah kepemimpinan Mia, yang juga ikut mendirikan PUN, organisasi perempuan untuk negeri itu bisa terus menjalankan visi dan misi sosialnya seperti yang selama ini ia lakukan.

Baca juga : BPIP Dan Mahasiswa Magelang Gelar Aksi Pancasila Lawan Stunting

Baik Yanti, Mia, maupun Astuti, berharap acara operasi katarak dan bibir sumbing tersebut berjalan dengan lancar. Serta dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, sekaligus dapat membantu Pemerintah dalam menurunkan prevalensi angka gangguan penglihatan yang masih tinggi, terutama katarak. Sehingga diharapkan ke depan acara sejenis dapat kembali digelar secara berkala.

Persyaratan calon peserta operasi kataraknya adalah usia minimal 18 tahun, lolos pemeriksaan skrining mata dan kesehatan sebelum operasi, tekanan darah maksimal 160/90 mmHg dan gula darah maksimal 200 mg/dL. Peserta juga diwajibkan membawa Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) asli dari RT/RW dan fotokopi KTP pada hari operasi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.