Dark/Light Mode

Mau Buka Misi Diplomatik Eropa Di Afghanistan

Presiden Macron Tidak Akui Kekuasaan Taliban

Senin, 6 Desember 2021 06:30 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: LUDOVIC MARIN/POO L/AFP).
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: LUDOVIC MARIN/POO L/AFP).

 Sebelumnya 
Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan, evakuasi tersebut membawa 258 warga Afghanistan serta 11 warga Prancis dan sekitar 60 warga negara Belanda.

Pengungsi, termasuk warga Afghanistan, seperti jurnalis dan orang-orang yang memiliki hubungan dengan Prancis, serta pekerja sipil yang pernah dipekerjakan tentara Prancis.

Baca juga : Presiden Honduras Bikin AS dan Taiwan Deg-degan

Sejak 10 September lalu, setidaknya 110 orang Prancis dan 396 warga Afghanistan telah dievakuasi dari Afghanistan dalam 10 penerbangan dengan bantuan Qatar.

Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan, Prancis dan Qatar sama-sama menjalankan misi kemanusiaan pada Kamis.

Baca juga : Siap Tanding Lagi, Pelatih Persebaya Aji Santoso Yakin Kekuatan Timnya

Prancis juga mengirimkan peralatan medis, makanan dan pasokan musim dingin ke organisasi internasional yang beroperasi di negara itu dengan pesawat militer Qatar.

“Saya berterima kasih kepada Qatar atas peran yang telah dimainkannya sejak awal krisis, dan yang memungkinkan organisasi melakukan beberapa evakuasi,” kata Macron sebelum menuju ke Arab Saudi untuk putaran terakhir dari tur dua harinya di Negara Teluk.

Baca juga : Pertamina Dan PLN Diyakini Bisa Jalankan Arahan Presiden Jokowi Dengan Baik

Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) minggu ini menggambarkan prospek sosial ekonomi yang “mengkhawatirkan” untuk Afghanistan selama 13 bulan ke depan.

Afghanistan sedang berjuang pasca berkurangnya bantuan pembangunan internasional setelah Taliban merebut kekuasaan pada Agustus lalu. UNDP telah memproyeksikan bahwa kemiskinan dapat menjadi hampir universal pada pertengahan 2022. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.