Dark/Light Mode

Australia Berencana Akui Yerusalem Ibukota Israel

Rabu, 12 Desember 2018 11:05 WIB
Perdana Menteri Scott Morrison (berdiri) membahas rencana pengakuan Yerusalem sebagai Ibukota Israel (Foto: net)
Perdana Menteri Scott Morrison (berdiri) membahas rencana pengakuan Yerusalem sebagai Ibukota Israel (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Australia berencana mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dalam dokumen pemerintahan mereka. Rencana pengakuan ini akan disahkan setelah pertemuan Council of Australia Govenrment (COAG) pada hari ini, Pemerintah Australia berencana mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dalam dokumen pemerintahan mereka. Rencana pengakuan ini akan disahkan setelah pertemuan Council of Australia Govenrment (COAG), Kamis (12/12).

Baca juga : RI Ajak Australia Berkontribusi Dalam Penyelesaian Masalah Palestina-Israel

Dilansir media Australia, AAP, keputusan ini diratifikasi dalam rapat kabinet kemarin setelah Komite Keamanan Nasional setuju pada Senin malam (10/12). Meski demikian, kantor Kedutaan Besar Australia belum dipindahkan ke sana. Australia hanya akan membuka kantor konsulat untuk sementara. Hal ini dikarenakan biaya pemindahan kantor Kedutaan Besar Australia, diperkirakan memakan dana 200 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,9 miliar.

Baca juga : Wastra Nusantara Semarakkan Museon Den Haag

Jika hal itu terjadi, Australia akan menjadi negara kelima setelah Amerika Serikat, Guatemala, Republik Ceko, dan Honduras yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Langkah itu dinilai merusak upaya proses perdamaian di Timur Tengah, terutama antara Israel-Palestina. Keduanya sama-sama mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota masa depan negara. Langkah ini pertama kali diumumkan Morrison pada Oktober lalu. Saat itu, dia mengatakan, kabinetnya tengah mempertimbangkan rencana memindahkan kedutaan Australia untuk Israel ke Yerusalem.

Baca juga : Aqsa Aswar Taklukkan Pattaya

Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan kekecewaannya atas rencana Australia memindahkan kantor kedutaan mereka ke Yerusalem. “Indonesia telah meminta Australia dan negara-negara lain untuk terus mendukung proses perdamaian Palestina-Israel sesuai prinsip yang disepakati. Tidak mengambil langkah yang dapat mengancam proses perdamaian itu sendiri dan stabilitas keamanan dunia,” bunyi pernyataan Menlu Retno mengenai rencana Australia.  [AAP/DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.