Dark/Light Mode

Popularitasnya Makin Nyungsep

PM Inggris Didesak Mundur

Senin, 13 Desember 2021 06:30 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama konferensi pers di Downing Street, London. (Foto: AP PHOTO/DANIEL LEAL-OLIVAS).
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama konferensi pers di Downing Street, London. (Foto: AP PHOTO/DANIEL LEAL-OLIVAS).

 Sebelumnya 
Sementara, jajak pendapat Opinium untuk surat kabar Observer mendapati dukungan untuk Partai Konservatif dalam jajak pendapat telah turun sejak meraih kemenangan telak dalam pemilihan 2019. Penurunannya sebesar empat poin menjadi 32 persen.

Di saat yang sama, dukungan untuk oposisi, yaitu Partai Buruh, naik menjadi 41 persen. Itu pertama kalinya mereka memimpin sejak 2014.

Baca juga : PDIP Ingin Rebut Lagi Kursi Gubernur Banten

Popularitas pribadi Johnson juga berada di titik terendah sejak pemilihan. Jajak pendapat menunjukkan, 57 persen pemilih berpikir, Johnson harus mengundurkan diri. Angka itu naik dari 48 persen dua pekan lalu.

Menurut sejumlah pengamat politik, pembicaraan ketidakpuasan akan kepemimpinan Johnson berkembang di antara anggota parlemen Konservatif. Diperkirakan, banyak pihak akan menentang rencananya dalam menghadapi penyebaran Covid-19 varian Omicron.

Baca juga : PIDI 4.0, Showcase Digitalisasi Making Indonesia 4.0 Resmi Diluncurkan

Adam Drummond, Kepala Polling Politik di Opinium menjelaskan, meski hasil jajak pendapat itu jelek, dia mengingatkan bahwa Johnson adalah “Raja Comebacks”, alias ahli memutarbalikkan situasi. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.