Dark/Light Mode

Serunya Suikerfeest Rasa Nusantara di Negeri Kincir Angin

Kamis, 6 Juni 2019 16:39 WIB
Tak kurang dari 2.000 orang tampak memadati Wisma Duta di Wassenaar, Belanda untuk merayakan Idul Fitri atau Suikerfeest bersama-sama. (Foto: KBRI Den Haag)
Tak kurang dari 2.000 orang tampak memadati Wisma Duta di Wassenaar, Belanda untuk merayakan Idul Fitri atau Suikerfeest bersama-sama. (Foto: KBRI Den Haag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah berpuasa satu bulan lamanya. Berzakat fitrah menurut perintah agama. Kini kita beridul fitri berbahagia. Mari kita berlebaran bersuka gembira. Berjabatan tangan sambil bermaaf-maafan. Hilang dendam habis marah di hari lebaran.

Lagu “Hari Lebaran” karya seniman, musisi, dan komponis legendaris Indonesia, Ismail Marzuki, itu menggambarkan dengan jelas suasana di Wisma Duta, di Wassenaar, Belanda, Selasa (4/6).

Sejak pukul 10.30 waktu setempat, orang berdatangan ke kediaman resmi Duta Besar Republik Indonesia itu, untuk merayakan Idul Fitri bersama warga Indonesia dari berbagai pelosok Negeri Belanda. Dengan wajah ceria, mereka saling bersalam-salaman dan mengucap, “Minal aidin wal faidzin, maaf lahir dan batin.”  

Baca juga : Pertamina Pastikan Sarfas Idul Fitri di Terminal Tasikmalaya Aman

Berbeda sehari dengan di Indonesia, 1 Syawal 1440 H di Belanda jatuh pada Selasa, 4 Juni 2019. Ini sesuai dengan keputusan para alim ulama dan tokoh-tokoh umat Islam di Den Haag, yang telah bermusyawarah pada Jumat (24/5).

Meskipun Selasa (4/6) bukan hari libur di Belanda, tak kurang dari 2.000 orang hadir pada acara Halal Bihalal ini. Tak hanya kaum Muslim Indonesia di Belanda, melainkan juga warga non-Muslim, pelajar, mahasiswa, diaspora Indonesia, friends of Indonesia, pers dan masyarakat Belanda. Mereka datang dari berbagai kota di Belanda seperti Amsterdam, Den Haag, Groningen, Leiden, Rotterdam, Utrecht, dan Wageningen.    

“Saya dari Groningen, datang ke sini karena ingin berlebaran bersama teman-teman,” kata Shania Aurielle.  Mahasiswi Indonesia, yang kuliah di Universitas Groningen itu, rela naik kereta api dan menempuh jarak lebih dari 200 km, untuk mengobati rasa kangen suasana Idul Fitri di kampung halaman.

Baca juga : Daerahnya Kebanjiran, Warga Cililitan Ngungsi Ke Pinggir Jalan

Daan Goppel, niat menggenjot becaknya dari Amsterdam ke Den Haag, dilanjutkan dari Den Haag ke Wassenaar, untuk turut merayakan Idul Fitri bersama masyarakat Indonesia. “Dari kecil saya memang tertarik pada Indonesia,” kata pemenang lomba pidato berbahasa Indonesia 2017, yang pernah kursus Bahasa Indonesia selama dua bulan di Universitas Indonesia, Jakarta.  

Sementara Tran Ngoc Linh Phuong, warga Vietnam yang kuliah di The Hague University of Applied Sciences, datang ke acara Halal Bihalal ini untuk melihat dan turut merasakan budaya Indonesia.

Begitu juga Kililou Agrien, warga Rotterdam asal Togo, Afrika, yang sudah dua kali ikut merayakan Idul Fitri di Wisma Duta. Acara Halal Bihalal kali ini juga terasa istimewa dengan kehadiran para duta besar (dubes) dan perwakilan dari kedutaan besar negara-negara ASEAN dan negara sahabat lainnya. Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Dubes Filipina untuk Kerajaan Belanda, Dubes Malaysia, Dubes Vietnam, Dubes Thailand, Dubes Iran, dan Kuasa Usaha Ad-Interim Azerbaijan, yang akan menjadi Dubes Azerbaijan untuk Indonesia, serta Counsellor Bangladesh, Counsellor India, dan Counsellor Thailand.  
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.