Dark/Light Mode

Tolak Rayuan AS Soal Israel Yang Jahat Ke Palestina

Bu Retno Dikagumi Oposisi

Senin, 27 Desember 2021 07:55 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat bertemu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Gedung Pancasila, Jakarta, Selasa (14/12/2021). (Foto: Olivier Douliery/Pool Photo via AP)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat bertemu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Gedung Pancasila, Jakarta, Selasa (14/12/2021). (Foto: Olivier Douliery/Pool Photo via AP)

 Sebelumnya 
Ia berharap, sikap pemerintah tidak berubah. Selain juga ke depannya dapat mengambil langkah konkret dan mendorong inisiatif yang benar-benar relevan dalam mendukung tercapainya kemerdekaan Palestina.

“Pemerintahan Indonesia era SBY telah menunjukkan keberanian dan konsistensinya membela dan memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Seharusnya ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi pemerintahan saat ini,” imbuh Herzaky.

Baca juga : Prabowo, Hatinya Ke Palestina

Pendiri Synergy Policies Dinna Prapto Raharja mengatakan, rayuan AS ditolak karena Retno berpegang pada prinsip yang diutarakan Bung Karno. Yakni, selama kemerdekaan belum diserahkan Israel pada Palestina, maka Indonesia akan menentang penjajahan negara Yahudi tersebut.

Prediksi Dinna, kondisi Palestina di tahun-tahun mendatang dalam kondisi yang tidak baik, bahkan memburuk untuk bisa merdeka. Kerena negosiasi masih buntu. Daya tawar Palestina juga merosot akibat Kesepakatan Abraham dan tren normalisasi hubungan negara Timteng dengan Israel.

Baca juga : Bongkar Pengaturan Skor Perserang, PSSI Lapor Ke Polda Metro Jaya

Sehingga, sisi negatif dari sikap Retno adalah belum meningkatkan daya tawar Indonesia terhadap AS di isu Palestina-Israel. Sederhananya: AS hanya menanyakan pada Indonesia. Tapi langkah-langkah AS untuk melemahkan Palestina tetap berlanjut.

“Tidak muncul dialog stategis Indonesia-AS tentang Israel. Karena kunci masalahnya ya Israel itu. Maka daya tawar Indonesia terhadap negara-negara yang pro Israel harus menguat. Bukan sekadar bikin statement normatif berbasis historis,” ulas Dinna.

Baca juga : Makam “Nabi Yusuf” Diserbu Israel, Warga Palestina Luka-luka

Sedangkan sisi positifnya. Sikap itu hanya “aman” untuk Retno, Kemenlu RI, dan Presiden Jokowi. Karena publik yang selama ini anti Israel akan senang meski tanpa rasionalisasi konteks kekinian yang memadai. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.