Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Analisis Pakar Inggris: Risiko Rawat Inap Omicron Cuma Sepertiganya Delta

Sabtu, 1 Januari 2022 09:28 WIB
Ilustrasi varian Omicron (Foto: Net)
Ilustrasi varian Omicron (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Risiko rawat inap yang diakibatkan varian Omicron di Inggris saat ini, dilaporkan hanya sekitar sepertiga dari varian Delta.

Kesimpulan ini diperoleh dari analisis yang dilakukan Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) dan Cambridge University MRC Biostatistics terhadap 528.176 kasus Omicron dan 573.012 kasus Delta.

Baca juga : Wajib PTM Di Tengah Serangan Omicron, Orangtua Rela Nggak Rela

Hasil analisis itu juga menyebutkan, vaksin mampu bekerja baik melawan Omicron.

Inggris kini tengah dihadapkan pada lonjakan kasus Covid akibat varian Omicron. Jumat (31/12) kemarin, Inggris mencetak rekor kasus harian dengan angka 189.846.

Baca juga : Kasus Omicron Tinggi Menteri Brexit Mundur

Namun, jumlah pasien yang membutuhkan ventilator hingga Desember 2021, terhitung stabil. Tak seperti puncak gelombang Covid sebelumnya.

"Dalam analisis ini, risiko rawat inap terhadap kasus Omicron bergejala dan tak bergejala setelah seseorang mendapat dua atau tiga dosis vaksin, dilaporkan lebih rendah. Dibanding mereka yang belum divaksin Covid, risiko rawat inap berkurang hingga 81 persen pada orang yang telah mendapat tiga dosis vaksin," demikian pernyataan UKHSA, seperti dilaporkan Reuters, Jumat (31/12).

Baca juga : Hasil Liga Inggris: Liverpool Catat Sejarah, Si Biru Diimbangi Everton

Kepala Penasehat Medis UKHSA Susan Hopkins mengatakan, analisis tersebut sesuai dengan sifat Omicron yang sejauh ini dikenal. Namun, ia mengingatkan, layanan kesehatan bisa saja kewalahan, karena Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi.

"Masih terlalu dini bagi kita, untuk menyimpulkan dampak Omicron terhadap risiko gejala parah yang ditimbulkan, peningkatan jumlah kasus Omicron, atau pengaruhnya terhadap populasi lansia berumur 60 tahun ke atas. Bisa saja, dalam beberapa pekan mendatang, beban yang dihadapi layanan kesehatan Inggris (NHS) meningkat signifikan," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.