Dark/Light Mode

Nilai Dampak Omicron Nggak Parah

Negeri Kanguru Pede Buka Aktivitas Ekonomi

Selasa, 4 Januari 2022 06:30 WIB
Perdana Menteri Scott Morrison. (Foto: Istimewa).
Perdana Menteri Scott Morrison. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski jumlah kasus harian varian Omicron sangat tinggi, Pemerintah Australia memutuskan membuka kembali aktivitas perekonomiannya. Australia pede, dampak Omicron lebih ringan.

Kasus Covid-19 di Negeri Kanguru mencetak rekor, dengan lebih dari 37.000 kasus baru dan angka rawat inap meningkat. Namun, Australia meyakini kondisi tersebut dapat terkendali.

Rekor jumlah kasus harian dilaporkan kemarin di sejumlah wilayah di Australia. Yaitu Victoria, Queensland, Australia Selatan, Tasmania, dan Wilayah Ibu Kota Australi: Canberra.

Baca juga : Kenaikan Harga Elpiji Non Subsidi Nggak Bakal Ganggu Rakyat Pengguna Gas Melon

Juga pada kemarin, New South Wales melaporkan 20.794 kasus Covid-19, lebih tinggi dibanding Minggu (2/1), tapi di bawah rekor harian 22.577 pada Sabtu (1/1). Jumlah pengujian juga lebih rendah selama liburan akhir pekan Tahun Baru.

Total kasus harian secara nasional kemarin mencapai rekor dengan lebih dari 37.150 kasus, melebihi 35.327 kasus yang dicatat pada Sabtu. Sementara Australia Barat dan wilayah federal Australia, Northern Territory, belum menyampaikan laporannya.

“Kita harus berhenti memikirkan jumlah kasus dan mulai berpikir tentang penyakit serius, hidup berdampingan dengan virus, mengelola kesehatan kita sendiri dan memastikan bahwa kita memantau gejala-gejalanya sambil menjaga perekonomian kita tetap berjalan,” kata Perdana Menteri (PM) Scott Morrison kepada Channel Seven.

Baca juga : Waspadai Omicron, Mendagri Perintahkan Seluruh Pemda Ketatkan Pengawasan

Jumlah pasien rawat inap naik menjadi 1.204 orang di negara bagian New South Wales kemarin. Jumlah tersebut naik lebih dari 10 persen dibandingkan Minggu. Dan lebih dari tiga kali lipat dari angka kasus pada Hari Natal.

Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt menyampaikan masukan kepada Pemerintah, bahwa varian Omicron lebih mudah menular. Tapi gejalanya lebih ringan dibanding varian lain, sehingga mengurangi risiko bagi warga dan sistem kesehatan.

Namun Ketua Dewan Asosiasi Medis Australia di New South Wales Michael Bonning mengatakan, peningkatan signifikan jumlah pasien rawat inap, periode puncak liburan dan jumlah petugas kesehatan yang terpapar Covid-19 memberi tekanan pada kapasitas layanan kesehatan di negara bagian itu.

Baca juga : Lawan Omicron Dengan Prokes Dan Vaksinasi

“Dengan periode Natal dan pekerja rumah sakit yang dirumahkan karena status kontak dekat mereka (dengan penderita Covid), kami melihat kondisi ini menyulitkan staf, terutama di bagian-bagian sangat penting di rumah sakit,” kata Bonning kepada media ABC Television.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.