Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Ada Visa Khusus Pertanian, Peluang Petani Indonesia Bekerja Di Australia
Selasa, 22 Februari 2022 00:40 WIB
Sebelumnya
Namun, Ewen McDonald dari DFAT juga mengatakan, pilihan yang lebih dikehendaki Pemerintah Australia adalah mendatangkan pekerja di bawah skema Pergerakan Pekerja Pasifik Australia (PALM) yang sudah ada sejauh ini.
"Program mendatangkan pekerja dari kawasan Pasifik akan menjadi sumber utama, jadi ketika program visa pertanian baru ini diluncurkan, kuotanya akan lebih kecil dari program Pasifik, di mana saat ini ada sekitar 20 ribu pekerja di Australia," katanya.
Baca juga : Kebutuhan Transportasi Meningkat, Pupuk Indonesia Pastikan Kelancaran Distribusi
Ewan McDonald mengatakan, jumlah kuota pasti belum lagi ditetapkan untuk visa pertanian tersebut namun besar kemungkinan jauh lebih kecil dari program PALM. Ia memperkirakan jumlahnya sekitar 1.000 orang.
Juru bicara pemerintah kemudian memperjelas pernyataan McDonald tersebut dengan mengatakan bahwa 1.000 orang itu adalah kuota per negara.
Baca juga : Frisian Flag Indonesia Aktif Bantu Pemerintah Mengatasi Stunting
Awal bulan ini pemerintah Australia sudah mengeluarkan informasi bahwa program visa pertanian ini akan diberlakukan secara bertahap. Sebagai permulaan, DFAT bekerja sama dengan beberapa kelompok industri pertanian untuk mendatangkan sejumlah kecil pekerja.
Kriteria bagi industri dan perusahaan yang bisa ikut dalam skema ini diperkirakan akan diumumkan April mendatang. Setelah mendapat persetujuan dari Pemerintah Australia, mereka kemudian akan mengurus visa.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya