Dark/Light Mode

Wow, Ada Beruang Kutub Berkeliaran di Kota Industri Nolirsk

Rabu, 19 Juni 2019 06:05 WIB
Beruang kutub tampak berkeliaran di sekitar kota industri Norilsk, Rusia, Senin (17/6). (Foto: Reuters)
Beruang kutub tampak berkeliaran di sekitar kota industri Norilsk, Rusia, Senin (17/6). (Foto: Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Beruang kutub yang kelaparan, tersesat ratusan kilometer dari habitat alaminya di Kutub Utara. Beruang betina yang tampak kelelahan itu, terlihat berkeliaran di sekitar kota industri utama Rusia, Norilsk di Siberia utara. Beruang itu sepertinya sakit. Ia berbaring dengan sedih di tanah di pinggiran Kota Nolrisk. Kakinya yang belepotan lumpur, kadang-kadang naik untuk mengendus, mencari makanan.

Pakar lingkungan hidup memperkirakan, ini adalah beruang kutub pertama yang terlihat di kota itu, dalam kurun waktu lebih dari 40 tahun terakhir. Oleg Krashevsky, seorang ahli satwa yang memfilmkan beruang kutub itu dari dekat, mengatakan, entah apa yang membawa hewan itu ke kota. Meskipun, mungkin saja ia tersesat. Menurut pengamatannya, mata beruang itu berair dan tidak bisa melihat dengan baik.

Baca juga : Mursi Dimakamkan Hari Ini di Kota Nasr, Kairo

Perubahan iklim telah merusak habitat es laut beruang kutub, dan memaksa mereka mencari lebih banyak makanan di darat. Faktor itulah yang tampaknya membawa beruang kutub ke dalam kontak dengan daerah yang dihuni manusia.

Awal tahun ini, daerah terpencil yang berpenghuni di wilayah utara Rusia, dinyatakan berstatus darurat, manakala puluhan beruang kutub lapar terlihat mencari makanan, dan memasuki gedung-gedung publik serta rumah-rumah.

Baca juga : Inovasi Beragam, Kereta Api Kian Jadi Pilihan

Ahli satwa negara diharapkan tiba di Norilsk pada Rabu (18/6) ini, untuk menilai kondisi beruang. Warga kota yang dikenal dengan produksi nikel itu, berhamburan keluar untuk melihat dan memotret beruang tersebut. Namun, polisi mencegah mereka terlalu dekat.

"Kami tak tahu, apa yang akan kami lakukan terhadap beruang kutub ini. Ia terlihat terlalu lemah untuk dibawa kembali ke habitat aslinya," ungkap Krashevsky. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.