Dark/Light Mode

Mulai 1 Maret, Thailand Longgarkan Aturan Untuk Turis Asing

Rabu, 23 Februari 2022 18:41 WIB
Satun, global geopark pertama di Thailand. (Foto: UNESCO)
Satun, global geopark pertama di Thailand. (Foto: UNESCO)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Administrasi Situasi Covid-19 Thailand (CCSA) melaporkan, Negeri Gajah Putih akan melonggarkan aturan untuk turis asing, mulai 1 Maret mendatang.

Turis asing yang telah divaksin penuh hanya diminta menjalani satu kali tes PCR setelah kedatangan, dan tes antigen mandiri setelah lima hari.

Untuk tes PCR sebelum keberangkatan, pemerintah Thailand meminta turis asing memiliki hasil tes PCR dalam tempo 72 jam sebelum tiba di negaranya.  

Setibanya di Thailand, turis asing wajib menginap satu malam di hotel karantina atau fasilitas lain yang disetujui.

Baca juga : Eks Dirut Asabri Masih Tunggu Salinan Putusan Untuk Ajukan Banding

"Ini akan memangkas biaya karantina," kata Juru Bicara CCSA Taweesin Wisanoyuthin seperti dikutip Channel News Asia, Rabu (23/2).

Dia mengingatkan, setiap turis asing wajib meng-install aplikasi tracing Mor Chana dan memasukkan hasil tes mandiri.

Tambahan info, Thailand juga akan mengurangi jumlah uang pertanggungan asuransi perjalanan dari semula 50 ribu dolar AS, menjadi 20 ribu dolar AS, mulai 1 Maret.

Pada 1 Februari 2022, Thailand melanjutkan skema pariwisata Test & Go setelah menangguhkannya pada Desember 2021 dan Januari 2022,  karena penyebaran varian Omicron yang begitu cepat.

Baca juga : Pengusaha Minta Dibuatkan Aturan Soal Robot Trading

Di bawah kebijakan Test & Go, pelancong luar negeri yang telah divaksinasi atau telah pulih dari Covid-19 diizinkan masuk ke Thailand dan bepergian dengan bebas, jika hasil tes PCR-nya negatif pada saat kedatangan.

Namun, para turis asing diharuskan tinggal di akomodasi prabayar pada hari kelima masa tinggal mereka, untuk menjalani tes RT-PCR kedua. Sambil menunggu hasil tes keluar, turis harus tetap tinggal di kamar.

Data CCSA per hari ini menyebut, lebih dari 300 ribu turis telah mengajukan permohonan masuk ke Thailand. Sebanyak 80 persen dari aplikasi tersebut telah disetujui. Mayoritas turis berasal dari Rusia, Jerman, Prancis, Inggris, dan Singapura.

Mereka mengincar  Bangkok, Phuket, dan Chon Buri sebagai tiga destinasi teratas.

Baca juga : Menpora Ingin Pesantren Juga Bisa Lahirkan Atlet Berprestasi

Awal bulan ini, 20 organisasi pariwisata di Thailand meminta pemerintah untuk meringankan aturan Covid-19 bagi pengunjung internasional, untuk meningkatkan kedatangan turis saat liburan Paskah pada April mendatang.

“Vietnam dan Jepang yang menjadi rival kami di bidang pariwisata, sedang bersiap mengumumkan pelonggaran pada April mendatang,” kata perwakilan organisasi tersebut dalam surat tertanggal 16 Februari yang ditujukan kepada Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha dan pejabat terkait.

Mereka menilai, relaksasi yang dilakukan berbagai negara tersebut membuat Thailand mulai kehilangan daya saing pariwisata di kancah global. Wisatawan akan memilih untuk mengunjungi negara-negara tanpa aturan ketat, ketimbang datang ke Thailand. Begitu kata mereka.

"CCSA juga perlu mempertimbangkan untuk menyatakan Covid-19 sebagai penyakit endemik pada Maret mendatang, serta menghapus persyaratan tes PCR pada saat kedatangan," pinta perwakilan organisasi pariwisata tersebut. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.