Dark/Light Mode

Pengungsi Myanmar Nangis Dipulangin Thailand

Kamis, 7 April 2022 22:34 WIB
Pengungsi Myanmar di Sungai Moei, di wilayah Mae Sot, Thailand, perbatasan Myanmar. (Foto AP)
Pengungsi Myanmar di Sungai Moei, di wilayah Mae Sot, Thailand, perbatasan Myanmar. (Foto AP)

 Sebelumnya 
Sally Thompson, Direktur Eksekutif lembaga The Border Consortium mengatakan, nasib para pengungsi Myanmar saat ini seperti bola pingpong. Menurutnya, para pengungsi tidak bisa dibiarkan bolak-balik dari dan ke suatu tempat. Para pengungsi harus berada di suatu tempat yang stabil.

"Untuk saat ini, sama sekali tidak ada stabilitas di Myanmar," tegas Thompson.

Sejak kudeta tahun lalu, militer Myanmar telah disebut telah membunuh lebih dari 1.700 orang, dan menangkap lebih dari 13 ribu lainnya. Serta secara sistematis menyiksa anak-anak, perempuan dan laki-laki.

Baca juga : 5 Fungsi Puasa Yang Memerdekakan dan Mempersatukan

Thailand, yang bukan penandatangan Konvensi Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa, bersikeras agar para pengungsi Myanmar kembali ke tanah air mereka. Thailand juga menegaskan telah mematuhi semua aturan yang menyatakan bahwa orang tidak boleh dikembalikan ke negara di mana mereka akan menghadapi penyiksaan, hukuman atau bahaya.

"Ketika situasi di sisi perbatasan Myanmar membaik, pihak berwenang Thailand memfasilitasi pemulangan sukarela mereka ke sisi Myanmar,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Tanee Sangrat.

Dia bilang, Thailand tetap berkomitmen dan akan terus menjunjung tinggi tradisi kemanusiaan yang telah lama dipegangnya.

Baca juga : Kunjungi Monumen KRI Nanggala 402, Wapres Panjatkan Doa

Somchai Kitcharoenrungroj, Gubernur Provinsi Tak, Thailand, tempat ribuan orang dari Myanmar mencari perlindungan, mengatakan, banyak yang menyeberang secara ilegal. Padahal di wilayah mereka berasal, tidak ada pertempuran.

“Kami harus mengirim mereka kembali seperti yang dikatakan undang-undang,” kata Kitcharoenrungroj.

Kata dia, saat para pengungsi datang ke wilayahnya karena menghadapi ancaman, pihaknya tidak pernah menolak untuk membantu mereka.

Baca juga : Tiket KA Lebaran Sudah Bisa Dipesan, Jangan Sampai Kehabisan

"Kami menyediakan mereka semua kebutuhan dasar sesuai dengan prinsip hak asasi manusia internasional," jelasnya.

Saat ini diperkirakan lebih dari setengah juta warga Myanmar  mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sementara 48 ribu warga lainnya melarikan diri ke negara-negaran tetangga. Untuk Thailand, diperkirakan telah ada 17 ribu pengungsi Myanmar yang masuk.

"Tapi hanya sekitar 2.000 yang saat ini tinggal di sisi perbatasan Thailand," kata Pusat Komando Perbatasan Thailand Myanmar.[PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.