Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Langkah Diplomatik Presiden Jokowi Untuk Pertahankan Keutuhan G20 Tuai Pujian

Minggu, 1 Mei 2022 05:01 WIB
Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Hikmahanto Juwana. (Foto: Ist)
Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Hikmahanto Juwana. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Langkah diplomatik Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengundang Ukraina sekaligus memastikan kehadiran Rusia dalam KTT G20 di Bali, dipuji sebagai langkah strategis mempertahankan keutuhan G20. Ini merupakan wujud tanggung jawab Indonesia sebagai pemegang mandat Presidensi G20. 

Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Hikmahanto Juwana menilai, hal ini merupakan bentuk kompromi atas tekanan dari AS dan sekutunya maupun dari Rusia yang terindikasi sama-sama memanfaatkan Forum G20 sebagai perpanjangan konflik mereka.

Baca juga : Sambut PM Jepang Di Istana Bogor, Presiden Jokowi Beberkan Kesepakatan Dengan Fumio Kishida

"Undangan ini lebih baik daripada memenuhi permintaan yang tinggi dari AS untuk mengeluarkan Rusia dalam forum G20," ujar Hikmahanto, Jumat (29/4).

Dia juga berharap, undangan kepada Ukraina dapat diterima oleh Rusia. Sebab, kehadiran Ukraina tidak sebagai negara anggota.

Baca juga : Dorong Solusi Damai Untuk Rusia-Ukraina, Jokowi Rangkul Pemimpin Dunia

Sebelumnya, Presiden Jokowi, dalam rilis video yang dikeluarkan Biro Pers dan Media Istana Negara, menjelaskan telah berkomunikasi langsung dengan Presiden Ukraina Volodymr Zelensky dan mengundang untuk hadir dalam KTT G20.

Beberapa hari kemudian, Presiden Jokowi juga berkomunikasi langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan memperoleh kepastian akan kehadirannya di Bali nanti.

Baca juga : Ramadan Jadi Terapi Untuk Hancurkan Virus Kebencian

Dengan demikian, kata Hikmahanto, AS dan negara sekutunya tidak punya alasan lagi untuk memboikot KTT G20 bila Rusia hadir.

"Intinya dengan undangan ke Ukraina semua kepala pemerintahan dan kepala negara G20 akan hadir dan membahas persoalan penting dunia yaitu pertumbuhan ekonomi dunia dan pelestarian lingkungan," bebernya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.