Dark/Light Mode

Sadar Rusia Tak Bisa Dihapus Secara Kolektif

Putin Berencana Hadiri KTT G20, Amerika Mikir-mikir

Sabtu, 30 April 2022 09:00 WIB
Presiden AS Joe Biden (Foto: Instagram)
Presiden AS Joe Biden (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para penasihatnya masih membahas soal KTT G20 yang akan digelar di Bali pada November mendatang, setelah tuan rumah Indonesia menerima konfirmasi kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (29/4).

Biden keukeuh mengatakan, Rusia harus dikeluarkan dari G20. Anggota senior pemerintahannya telah keluar dari acara G20, yang dihadiri delegasi Rusia. 

Presiden ke-46 AS itu juga telah menggelar diskusi dengan Indonesia, yang intinya mengecam Rusia. Namun, tak ada keputusan memboikot pertemuan puncak G20 yang masih enam bulan lagi.

Baca juga : Dapat Satu Rumah Dari KPK, KPU Berencana Jadikan Museum Pemilu

Saat ini, AS sibuk menimbang kerugian bila melewatkan pertemuan tersebut, dan menyerahkan meja ke Rusia dan China.

"Presiden telah secara terbuka menyatakan penentangannya terhadap rencana kehadiran Presiden Putin di G20," kata Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki, seperti dikutip CNN International, Jumat (29/4).

Psaki mengatakan, masih terlalu dini untuk mengatakan, pertemuan puncak G20 nanti bakal seperti apa.

Baca juga : Megawati Punya Harta Kekayaan Rp 214 Miliar

"Masih enam bulan lagi. Jadi, kami tidak dapat memprediksi seperti apa nantinya," imbuhnya.

Gedung Putih realistis, G20 tidak akan menghapus Rusia dari jajarannya secara kolektif. Karena keputusan itu membutuhkan konsensus. China jelas tidak mendukung langkah seperti itu.

Sehingga, skenarionya berbeda, dibanding saat Rusia dikeluarkan dari G8 setelah aneksasi Krimea.

Baca juga : Soal Back To School Januari 2021, Wagub DKI Masih Pikir-pikir

Psaki bilang, Gedung Putih memahami, Indonesia mengundang Putin untuk hadir sebelum invasi Rusia ke Ukraina. Namun dalam sebuah pernyataan, Presiden Jokowi menekankan persatuan di antara negara-negara anggota.

"Indonesia ingin menyatukan G20. Jangan sampai ada perpecahan. Perdamaian dan stabilitas adalah kunci pemulihan dan perkembangan ekonomi dunia," kata Jokowi, Jumat (29/4).

Jokowi membenarkan, Putin telah menerima undangannya untuk hadir dalam pertemuan puncak KTT G20 di Bali, November mendatang. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.