Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bakal Banyak Event Internasional

Pemerintah Mati-matian Pertahankan Rendahnya Kasus Covid-19

Senin, 1 November 2021 21:12 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Foto: Setpres)
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah akan memastikan pelaksanaan protokol kesehatan berjalan baik saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang. Penertapan protokol kesehatran ini penting agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 setelah libur Nataru.

“Kami ingin memastikan bahwa implementasi protokol kesehatan bisa kita lakukan dengan sebaik-baiknya. Agar tidak terjadi lonjakan lagi, terutama nanti menghadapi Nataru,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers usai menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara virtual, Senin (1/11) seperti dikutip setkab.go.id.

Pria yang akrab disapa BGS ini menambahkan, pekan lalu, Presiden Jokowi telah memberikan arahan ke anggota kabinet untuk mempersiapkan langkah antisipasi jelang libur Nataru. Salah satunya, menugaskan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjadi koordinator untuk memastikan tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di periode libur Nataru.

BGS menambahkan, upaya mempertahankan situasi pandemi pada level yang rendah seperti saat ini juga sangat penting. Sebab, Indonesia akan menjadi tuan rumah berbagai ajang internasional pada tahun mendatang.

Baca juga : Politisi Muda PPP Ingatkan Pemerintah Serius Perhatikan Keamanan Siber

“Kami juga mati-matian mempertahankan ini. Karena akan banyak event internasional besar tahun depan di Bali, seperti acara COP meeting lingkungan, kemudian acara G20, dan banyak acara lainnya,” ujarnya.

Untuk mempersiapkan hal itu, lanjut BGS, di tahun ini Pemerintah berencana membuat pilot project pelaksanaan pertemuan internasional. Di antara pertemuan di kesehatan, turnamen bulu tangkis, hingga pertemuan pertama G20.

“Kita akan melihat di pilot project itu apa saja yang baik, apa saja yang perlu diperbaiki. Agar nanti pada saat pertemuan internasional yang memang terjadi tahun depan, sudah jauh lebih siap, jauh lebih teruji protokol kesehatan kita,” ujarnya.

Selain itu, Pemerintah juga terus memastikan pelaksanaan protokol kesehatan pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah. Saat ini, terang BGS, Pemerintah telah menjalankan surveilans aktif untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 pada PTM terbatas.

Baca juga : HPS Ke-41, FAO Apresiasi Capaian Pembangunan Pertanian Di Masa Covid-19

“Datanya menunjukkan memang ada beberapa sekolah yang kena. Artinya ada kasus konfirmasi. Tapi, jumlahnya relatif sedikit. Apalagi yang kasus konfirmasi yang di atas 5 persen, positivity rate by sekolah kita juga datanya sudah ada dan data itu sudah kita share dengan Kementerian Pendidikan,” ungkapnya.

Ke depan, lanjut BGS, akan diimplementasikan sistem sehingga setiap Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di sekolah bisa melihat informasi sampai ke detail warga sekolah yang terkonfirmasi kasus Covid-19. “Kita berikan juga aksesnya ke levelnya kabupaten/kota. Jadi, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, juga Bupati/Wali Kota bisa melihat seluruh sekolahnya hariannya seperti apa hasil surveilansnya. Demikian juga naik ke level provinsi sampai level nasional,” terangnya.

Dengan langkah tersebut, diharapkan dapat segera dilakukan tindakan jika terdapat kasus Covid-19 di satuan pendidikan. Kalau ada lonjakan-lonjakan dini dari kasus di level kelas tertentu, kelas tersebut bisa ditutup.

“Kalau itu juga sudah agak menyebar ke sekolah, kita akan menutup 14 hari sekolahnya saja. Tapi yang lainnya, sekolah yang lain tetap masih bisa berjalan. Dan sesudah 14 hari sekolahnya juga bisa melakukan tatap muka lanjutan dengan perbaikan dari implementasi protokol kesehatannya,” ujarnya.

Baca juga : Federal International Finance Percantik Taman Di Singkawang

Dengan upaya tersebut, BGS berharap, PTM terbatas dapat tetap berlangsung dan penyebaran Covid-19 dapat dikendalikan. “Dengan demikian, kita akan bisa mengendalikan pandemi ini tapi tetap beraktivitas secara normal. Karena pendidikan tatap muka ini penting sekali,” tandasnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.