Dark/Light Mode

Kanselir Jerman Ogah Hadiri Undangan Zelensky, Kenapa?

Jumat, 6 Mei 2022 16:29 WIB
Kanselir Jerman Olaf Scholz (Foto AP/Hannibal Hanschke)
Kanselir Jerman Olaf Scholz (Foto AP/Hannibal Hanschke)

 Sebelumnya 
Pada Rabu (4/5), Scholz mengatakan, Kiev harus memperbaiki hubungan dengan Steinmeier. Steinmeier dan Scholz merupakan politikus Sosial Demokrat (SPD) yang selama bertahun-tahun mendorong hubungan yang lebih dekat dengan Rusia, khususnya di bidang energi.

Meski tidak secara eksplisit menuntut permintaan maaf, Scholz mengatakan, para pemimpin di Ukraina harus merenungkan apa yang bisa mereka lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Baca juga : Jaga Kesehatan, Jaga Hati Jangan Gampang Emosi

Scholz tidak membahas masalah ini lebih lanjut karena tidak tertarik dan merasa langkah itu tidak akan produktif. Masalah penolakan ini terus menjadi berita utama di Jerman. Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Jerman, Andriy Melnyk, juga dilaporkan berulang kali melontarkan penghinaan di ranah publik terhadap Steinmeier dan Scholz.

Aksi Dubes Ukraina ini ditanggapi Wolfgang Ischinger, Presiden Dewan Yayasan Konferensi Keamanan München yang juga adalah mantan Dubes Jerman untuk Amerika Serikat (AS). Ischinger mengeluarkan tweet yang mengingatkan Melnyk bahwa dia berisiko merugikan negaranya dengan mengeluarkan sentimen-sentimen kuat seperti itu.

Baca juga : Ramadan Jadi Terapi Untuk Hancurkan Virus Kebencian

Dalam beberapa pekan terakhir, Melnky dipertanyakan atas nada kasarnya di televisi Jerman. Saat itu ia mengatakan bahwa bagi negaranya yang tengah dilanda perang dan sedang berjuang mempertahankan eksistensinya, waktu untuk mematuhi norma-norma diplomatik telah lama berlalu.

Namun sentimen publik Jerman tampaknya berpihak kepada Kanselir Scholz. Sebuah jajak pendapat yang digelar YouGov menunjukkan, 49% orang Jerman setuju dengan keputusan Kanselir untuk tidak melakukan perjalanan ke Kiev karena penghinaan terhadap Steinmeier. Sedangkan 32% mengatakan dia bertindak tidak tepat atau sangat tidak tepat, 19% tidak berpendapat.

Baca juga : Pengantin AS Campurin Ganja Dalam Hidangan Resepsi

Jerman dikecam karena dinilai lambat mengirimkan senjata berat ke Ukraina. Namun negara ini adalah donor utama bantuan kemanusiaan dan telah menerima lebih dari 400.000 pengungsi Ukraina. Pada Senin (2/5) Jeman mengatakan akan mendukung embargo Uni Eropa atas impor minyak Rusia ke Eropa. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.