Dark/Light Mode

Kasus Covid Di AS Naik Lagi, Subvarian Baru Omicron Diduga Jadi Biang Kerok

Rabu, 25 Mei 2022 11:36 WIB
Ilustrasi virus Covid-19 (Foto: Net)
Ilustrasi virus Covid-19 (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) memperkirakan, bentuk lain subvarian Omicron BA.2.12.1 kini telah mendominasi kasus Covid di Negeri Paman Sam, dengan angka 58 persen.

Namun, belum ada indikasi bahwa subvarian baru tersebut dapat menyebabkan penyakit yang lebih berat dibanding pendahulunya.

Data New York Times menyebutkan, menjelang Memorial Day, jumlah kasus Covid di AS telah melampaui angka 100 ribu per hari. Ini adalah yang tertinggi sejak Februari lalu.

Baca juga : Semoga Saja Nggak Muncul Varian Baru

Per Senin (23/5), jumlah orang yang dirawat di rumah sakit akibat Covid, telah mencapai angka 24.700. Atau naik 28 persen dibanding dua pekan lalu.

BA.2.12.1 yang berevoluasi dari BA.2, disebut menyebar lebih cepat ketimbang versi Omicron sebelumnya, termasuk varian yang memicu lonjakan kasus pada musim dingin.

Di wilayah bagian tengah New York, subvarian  BA.2.12.1 bahkan dilaporkan menyumbang lebih dari 90 persen kasus baru. Kota ini telah berstatus Waspada Covid Tinggi, pada pekan lalu. Setelah jumlah kasus dan rawat inap di New York memberikan tekanan yang cukup besar, terhadap sistem perawatan kesehatan.

Baca juga : It’s Normal, Jangan Panik!

Namun hingga kini, tidak ada tanda-tanda bahwa masker akan kembali diwajibkan di New York. Bahkan, ketika pejabat kesehatan federal memperingatkan bahwa sebagian besar orang Amerika tinggal di daerah dengan tingkat penularan virus "sedang hingga tinggi".

"Orang Amerika harus mempertimbangkan untuk kembali memakai masker. Masker harus dipakai di ruang indoor yang banyak orang, dan tempat-tempat penularan tinggi," kata Koordinator Covid-19 Gedung Putih yang baru, Dr Ashish Jha dalam acara This Week yang ditayangkan ABC,  Minggu (22/5).

Akhir pekan lalu, CDC mengingatkan, semua orang yang berusia 50 tahun ke atas, harus bersegera mendapatkan suntikan booster kedua,  empat bulan setelah booster pertama mereka. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.