Dark/Light Mode

Kasus Covid-19 Diramal Naik Usai Lebaran

It’s Normal, Jangan Panik!

Sabtu, 14 Mei 2022 06:25 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus Covid-19 pasca libur Lebaran diprediksi bakal naik. Soalnya, terjadi banyak interaksi dan mobilitas masyarakat selama libur Lebaran.

Demikian disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Namun, kenaikan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran masih dapat dikendalikan.

“Apakah nanti Lebaran bisa naik apa ng­gak, saya rasa kemungkinan naik. Kenapa? Kan banyak interaksi. Tapi kenaikannya ng­gak usah bikin panik,” kata Budi.

Baca juga : Lebih Baik Lebay Daripada Abai

Menurut Budi, kenaikan kasus Covid di Indonesia yang berkisar di angka 300-900 kasus per hari masih sangat rendah. Dibandingkan Amerika Serikat yang men­capai 100.000 per hari, tapi mereka ber­sikap tenang.

“Saya rasa selama itu masih di bawah 10.000 per hari kasusnya, it’s normal, man­ageable,” tandas mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyata­kan, hingga kini belum ada lonjakan kasus Covid meski ada lebih dari 80 juta pemudik pada masa libur Lebaran lalu.

Baca juga : Bahlil: Jangan Asal Bicara

“Dari indikasi yang kita monitor sampai hari ini, tidak ada lonjakan kasus (Covid-19),” kata Airlangga, Rabu (11/5).

Jika dilihat dari data selama dua tahun terakhir, kasus Covid akan mengalami ke­naikan pada hari ke-24 usai perayaan Idul Fitri. Namun, kenaikan kasus Covid-19 pada waktu tersebut diiringi dengan munculnya varian baru, yakni Delta dan Omicron.

“Kita berharap tidak ada lagi ataupun varian yang berkembang, dan tentunya kita berharap akan lebih tidak sekuat Omicron ataupun Delta,” ujar Ketua Umum Partai Golkar ini.

Baca juga : Lebaran Barengan Aminkan

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat waspada terhadap efek pingpong penularan Covid-19 pasca libur Lebaran. Meningkatnya mobilitas masyarakat dapat berdampak pada peningkatan kasus.

“Saya mengimbau kepada masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan (prokes) pasca Lebaran untuk meminimalisir efek pingpong penularan Covid-19,” imbau Wiku.

Dia mengungkapkan, terjadi kenaikan jum­lah orang yang dipantau dan ditegur di tempat wisata selama libur Lebaran. Sebanyak 49,5 persen masyarakat tidak patuh memakai mask­er pada area restoran atau kedai. Sedangkan pada area permukiman masyarakat yang tidak patuh masker sebanyak 22,1 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.