Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Laporan Muhammad Rusmadi Dari Seoul, Korea Selatan

Soal CEPA, Dubes Korsel Colek DPR

Kamis, 2 Juni 2022 05:25 WIB
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto Soeherman. [Foto: Muhammad Rusmadi/RM.id]
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto Soeherman. [Foto: Muhammad Rusmadi/RM.id]

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia bisa mengisi peluang baru dengan Korea Selatan (Korsel), di tengah kondisi perang Rusia-Ukraina. Hal ini diingatkan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto Soeherman.

Antara lain, ujarnya, seperti kebutuhan Korsel akan batubara dan minyak kelapa sawit. “Kita akan coba langsung masuk ke Korsel (Korea Selatan), karena volumenya saat ini masih sedikit,” ungkap Dubes Sulis –sapaan akrab, kepada wartawan peserta program The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea, di Seoul, Senin (30/5/2022)

Baca juga : Dubes Gandi Tawarin Proyek Unggulan Ke Investor Korsel

Selain itu, lanjut mantan CEO PT Asuransi Jiwa Eka Life (Sinar Mas MSIG Life) ini, karena banyak pabrik Korsel yang berinvestasi di Indonesia, dia juga mengupayakan, agar barang-barang jadinya, juga bisa diekspor kembali dari Indonesia ke Korsel.

Ini semua, menurutnya, akan menjadi kumulatif dari sisi perdagangan. Ditambah lagi nanti dengan adanya Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), yang agreement-nya masih ada di DPR.

Baca juga : Dapat Satu Rumah Dari KPK, KPU Berencana Jadikan Museum Pemilu

“Itu kalau sudah ditandatangani DPR, nanti akan ada ribuan barang yang tidak perlu lagi bea masuk, dari dan ke Korsel,” jelas pria yang menghabiskan satu dekade awal kariernya di perusahaan otomotif Astra International ini.

Sulis mengingatkan, targetnya DPR sudah menandatanganinya pada semester pertama tahun ini. “Saya akan dorong lagi. Lebih cepat lebih baik,” tegasnya lagi.

Baca juga : Disney+ akan Hadir di Korea Selatan, Hong Kong, dan Taiwan

Terkait energi baru terbarukan, Sulis juga mengingatkan kembali pada tiga prioritas utama G20. Yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital ekonomi dan transisi energi ke energi baru terbarukan.

“Ini juga prioritas saya. Saya akan kejar ketiganya menjadi sebuah deliverable program dari G20 Indonesia, yang saya selalu monitor dari waktu ke waktu,” tegas alumni jurusan Advanced Management Program (AMP) di Harvard Business School, Amerika Serikat ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.