Dark/Light Mode

Soal Video Seks, Anwar Ibrahim Kaget Ajudannya Diciduk Polisi

Rabu, 17 Juli 2019 19:31 WIB
(Dari kiri) Farhash Wafa Salvador Rizal Mubarak, Anwar Ibrahim dan Haziq Aziz. (Foto The Star)
(Dari kiri) Farhash Wafa Salvador Rizal Mubarak, Anwar Ibrahim dan Haziq Aziz. (Foto The Star)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyelidikan kasus skandal video seks sesama jenis yang melibatkan Menteri Urusan Ekonomi Azmin Ali terus bergulir. Kepolisian Diraja Malaysia menangkap Pimpinan Partai Keadilan Rakyat (PKR) wilayah Perak Farhash Wafa Salvador di Johor Baru, Selasa malam (16/7), terkait kasus video tersebut. Presiden PKR Anwar Ibrahim terkejut mendengar kabar penangkapan ini.

Farhash juga dikenal sebagai ajudan dan orang dekat Anwar di partai. Penangkapan Farhash memunculkan spekulasi bahwa Anwar dalang di balik tersebarnya video seks sesama jenis yang menyeret nama Azmin. Namun, dugaan ini segera dibantah Anwar.

"Tuduhan ini sangat tidak mendasar. Bagaimana bisa saya sebagai dalang semua ini. Penangkapan Farhash saja mengejutkan saya," ujar Anwar kepada jurnalis saat ditemui di parlemen, di Kuala Lumpur kemarin.

Baca juga : Warganet Kesal Banget, Minta Aturannya Diubah

Anwar meminta jurnalis agar tidak menghambat kerja polisi yang tengah menjalankan penyelidikan kasus ini. "Polisi pasti punya alasan menahan Farhash dan dua orang lain. Saya minta polisi jangan diganggu," ujar Anwar.

Sementara itu, Farhash membantah dirinya terlibat dalam penyebaran video viral tersebut. Dia justru meminta Azmin untuk mundur jika bukti polisi membenarkan keterlibatan dia dalam video tersebut.

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, memberi kebebasan bagi Azmin untuk tetap melanjutkan tugasnya sebagai menteri. Pria yang disapa Dr M itu juga mempersilakan Azmin cuti untuk keperluan kasus itu.

Baca juga : Minum Racun Tikus, Gelar Juara Pelari Kenya Ditarik

"Semua menteri di kabinet ini bisa terus melanjutkan tugasnya selagi masih belum terbukti melakukan tindak kriminal," ujar Mahathir.

Sementara, Anwar Ibrahim menyarankan Azmin untuk segera berhenti dari posisinya jika proses penyelidikan polisi membuatnya kesulitan menjalankan pekerjaannya sebagai menteri. "Saran awal saya agar dia jangan mundur dulu. Tapi semuanya tergantung penyelidikan polisi. Jika penyelidikan sudah menyatakan Azmin sebagai pihak yang terlibat dalam video tersebut, dia harus mundur demi kelancaran penyelidikan," saran Anwar.

Sejauh ini, Azmin dengan tegas membantah dia sebagai pria dalam video seks sesama jenis yang melibatkan Ketua Organisasi Pemuda partai koalisi Pakatan Rakyat (PKR), Haziq Abdullah Abdul Aziz.

Baca juga : Suap Izin Tinggal Turis, Pejabat Imigrasi NTB Diciduk KPK

Kepolisian Diraja Malaysia juga sudah menahan enam orang pada Minggu malam (14/7), terkait video seks sesama jenis. Mereka dibawa ke pengadilan Kuala Lumpur pada Senin (15/7) untuk ditahan selama enam hari.

Video seks sesama jenis itu memperlihatkan dua orang pria, salah satunya diduga Azmin Ali, beredar dan menjadi viral bulan lalu. Beberapa saat setelah video tersebut viral, Haziq Aziz yang juga menjabat sebagai sekretaris pribadi senior untuk wakil menteri industri dan komoditi utama, mengunggah sebuah pengakuan di Facebook bahwa ia adalah salah satu pria yang terekam dalam video itu.

Haziq mengatakan, video itu merekam hubungan seks antara dirinya dengan seorang menteri kabinet Malaysia, meski dia tidak mengatakan siapa menteri yang dimaksud. Lebih jauh lagi, Haziq mengatakan menteri itu tidak pantas untuk menjadi seorang pemimpin. Belakangan Haziq mengatakan, dia adalah korban yang terseret dalam konspirasi untuk menjatuhkan karier politik Azmin Ali. Dia juga dipecat dari PKR dan posisinya sebagai sekretaris pribadi wakil menteri industri utama Malaysia. Penyelidikan pihak berwenang terkait video tersebut masih terus berlangsung. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.