Dark/Light Mode

Kolaborasi Budaya Dua Negara

Bertemu Di Bosnia, Tampil Di Indonesia

Sabtu, 17 September 2022 07:09 WIB
Raffid Subasic (tengah) dan Tri Retno Kawuri (kanan), saat tampil berkolaborasi bersama Dimas Phetorant (kiri) di Cemara 6 Galeri-Museum, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2022) sore. [Foto: Rusma/Rakyat Merdeka/RM.id]
Raffid Subasic (tengah) dan Tri Retno Kawuri (kanan), saat tampil berkolaborasi bersama Dimas Phetorant (kiri) di Cemara 6 Galeri-Museum, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2022) sore. [Foto: Rusma/Rakyat Merdeka/RM.id]

 Sebelumnya 
Selain itu, Sarjana Tata Rias dari Sekolah Kosmetik Stadtliche Garmisch-Partenkirchen, Jerman ini, juga aktif sebagai model untuk Sarajevo Fashion Week pada 2005 hingga 2008 dan beberapa peragaan busana di Bosnia dan Herzegovina.

Tak cuma itu, Raffid juga adalah moderator, penyanyi dan musisi untuk program di Radio Bosnia dan Herzegovina, yang mempromosikan budaya Bosnia dan Herzegovina.

Sementara Dimas Phetorant, juga musisi dengan segudang pencapaian. Di antaranya, pada tahun 2000 dia membentuk sebuah band musik. Lalu pada 2002, dia menyabet Juara Pertama Piala Bergilir Bupati Buleleng untuk Gema Musik Pemuda dalam rangka Hari Sumpah Pemuda. Pada 2003, Dimas juga meraih Juara Ketiga Festival Rock di Singaraja, Bali.

Dari 2007-2015, dia menjadi instruktur gitar klasik dan elektrik di Purwacaraka Musik Studio (Jakarta), sebuah perusahaan yang berdedikasi dalam pendidikan musik (dengan hampir 20 tahun pengalaman, Purwa Caraka Musik Studio memiliki 76 kantor cabang di seluruh Indonesia, dengan 22.000 siswa yang terdaftar setiap tahunnya).

Baca juga : Portugal Tertarik Berguru Badminton Dari Indonesia

Antara 2009-2012, Dimas menjadi instruktur Gitar Chic's Music. Kemudian sejak 2012, dia mengajar di Fakultas Seni Pertunjukan & Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta.

Pada 2016 dia juga pernah menjadi juri Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), hingga menjadi gitaris untuk band Otaku Banzai 2003-2010, dan Kian Band 2010-2012.

Terkait gelaran sevdah di Cemara 6 Galeri-Museum, Menteng, Jakarta ini, berawal ketika Inda dan Prof Toeti berkunjung ke Bosnia bersama keluarganya pada 2016. Saat itu, mereka bertemu Retno. Lalu ketika Retno “mudik” antara 18 Agustus sampai 11 September lalu ke Indonesia, kesempatan ini pun mereka manfaatkan untuk menggelar pertunjukan sevdah.

“Sebagai upaya memperkenalkan salah satu bentuk musik tradisional Bosnia ke masyarakat Indonesia. Juga tentunya, untuk terus mempererat hubungan budaya Bosnia-Indonesia,” jelas Inda, di sela-sela penampilan Raffid, yang berduet dengan sang istri, Tri Retno Kawuri.

Baca juga : Transformasi Perpustakaan Bentuk Ekosistem Digital Nasional

Selain di Cemara 6 Galeri-Museum, Jakarta, Raffid dan Retno juga tampil di kota kelahiran Retno, Kediri, Jawa Timur dan menggelar workshop di IKJ, Jakarta. Termasuk bertemu Debu, grup musisi muslim Sufi yang anggotanya berasal dari Amerika Serikat, Swedia, Inggris, dan Indonesia.

Meski dulu sevdah sebenarnya adalah lagu-lagu yang biasa dinyanyikan kaum perempuan, namun lambat laun, musik ini juga ditampilkan oleh penyanyi laki-laki. Termasuk yang dibawakan Raffid kali ini.

Ciri asli genre sevdah dengan temponya yang lambat, sendu dan melankolis, tampak dari lagu-lagu yang dinyanyikan Raffid. Diiringi petikan apik gitar akustik Dimas Phetorant, meski sendu lagi melankolis, dan semua lagu dinyanyikan dalam bahasa Bosnia (rumpun Bahasa Slavik, cabang rumpun bahasa Indo-Eropa, dituturkan di Eropa Timur, Eropa Selatan --Balkan), sevdah tetap begitu nyaman dinikmati.

Bila dulunya secara tradisional, sevdah dimainkan tanpa instrumen apa pun, lalu dalam perkembangannya, diikuti orkestra kecil, terdiri dari akordeon (paling menonjol), biola, gitar senar nilon dan/atau instrumen senar lainnya (kadang-kadang), seruling atau klarinet (kadang-kadang), bass tegak, snare drum, bahkan di sela-sela syair, akordeon atau biola solo hampir selalu terdengar, namun penampilan Raffid-Retno-Dimas kali ini beda.

Baca juga : Ketum IMI Dukung Touring Lintas Negara Ducati Official Club Indonesia

Trio ini berimprovisasi, memadukan petikan gitar akustik nan lincah oleh Dimas, dengan daff, yang bergantian dipadu handpan atau hang drum, ditambah gemericik tamborin gelang Kenari, yang dikenakan Raffid di pergelangan tangannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.