Dark/Light Mode

Hari Ini, Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dimakamkan Secara Kenegaraan, Ongkosnya Rp 174,43 M

Selasa, 27 September 2022 11:22 WIB
Ribuan warga Jepang memadati Nippon Budokan Hall, Selasa (27/9), menanti upacara pemakaman kenegaraan mantan PM Jepang Shinzo Abe. (Foto: AP via CNA)
Ribuan warga Jepang memadati Nippon Budokan Hall, Selasa (27/9), menanti upacara pemakaman kenegaraan mantan PM Jepang Shinzo Abe. (Foto: AP via CNA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ribuan warga Jepang bersiap menghadiri acara pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang dihadiri banyak pejabat asing, Selasa (27/9).

Mereka membawa bunga dan berdoa untuk Abe, yang tewas ditembak saat berpidato di Prefektur Nara, wilayah barat Jepang, 8 Juli silam.

Abu Abe akan tiba pada Selasa (27/9) sore, untuk upacara di Nippon Budokan Hall, Tokyo. Namun, massa sudah berkumpul sejak pagi hari di tenda berkabung, untuk meletakkan bunga dan berdoa.

Koji Takamori, misalnya. Dia datang jauh-jauh dari Hokkaido Utara, bersama putranya yang berusia sembilan tahun.

Baca juga : Hari Ini, Mantan PM Malaysia Najib Razak Balik Ke Penjara Kajang

"Saya ingin berterima kasih pada Abe. Dia telah melakukan banyak hal untuk Jepang," kata pria berusia 46 tahun itu kepada AFP.

"Cara dia meninggal sangat mengejutkan. Sejujurnya, saya juga datang ke sini, karena begitu banyak penentangan terhadap upacara pemakaman Abe. Makanya, saya ke sini untuk menentang mereka," tambahnya.

Abe adalah perdana menteri terlama di Jepang dan salah satu tokoh politik paling terkenal di Negeri Sakura, yang dikenal karena mengembangkan aliansi internasional dan strategi ekonomi Abenomics.

Abe yang lahir di Shinjuku Tokyo 21 September 1954, mengundurkan diri pada tahun 2020 karena masalah kesehatan yang berulang, Namun, dia tetap menjadi suara politik utama dan berkampanye untuk partai yang berkuasa. Hingga, seorang pria bersenjata membunuhnya.

Baca juga : Dewi Lestari: Reza Gunawan Berpulang Dengan Tenang Di Rumah, Seperti Keinginannya

Peristiwa penembakan terhadap Abe, kontan mengirimkan gelombang kejut ke seluruh negara, dan memicu kecaman internasional. Apalagi, selama ini, Jepang dikenal minim kejahatan senjata.

Namun, keputusan pemerintah Jepang untuk memberikan pemakaman kenegaraan kepada Abe (hanya yang kedua untuk mantan perdana menteri pada periode pasca perang) telah menyulut pihak oposisi.

Dalam jajak pendapat belum lama ini, sebanyak 60 persen Jepang menentang acara tersebut. Alasannya, biaya pemakamannya yang mencapai 11,5 juta dolar AS atau Rp 174,43 miliar akan ditanggung negara, di tengah kesulitan ekonomi saat ini.  

"Saya kira, pemakaman ini tidak perlu diadakan," kata Hidemi Noto, asisten sutradara berusia 38 tahun yang mampir ke lokasi di Nippon Budokan Hall untuk menyaksikan persiapan, Selasa (27/9). I

Baca juga : Gerindra Minta APBN Fokus Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat

"Pemakaman ini memiliki arti yang sama sekali berbeda dengan pemakaman bagi orang biasa. Kenapa kita harus menggunakan uang pajak untuk ini?" imbuhnya. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.