Dark/Light Mode

Mauna Loa, Gunung Api Terbesar Di Dunia, Meletus Untuk Pertama Kalinya Dalam 40 Tahun Terakhir

Selasa, 29 November 2022 09:16 WIB
Gunung api terbesar di dunia, Mauna Loa di Hawaii meletus untuk pertama kalinya dalam 40 tahun terakhir, Minggu (27/11). (Foto: USGS via BBC)
Gunung api terbesar di dunia, Mauna Loa di Hawaii meletus untuk pertama kalinya dalam 40 tahun terakhir, Minggu (27/11). (Foto: USGS via BBC)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gunung berapi aktif terbesar di dunia, Mauna Loa di Hawaii, meletus untuk pertama kalinya dalam hampir 40 tahun terakhir, Minggu (27/11).

Sebagian puncaknya dipenuhi aliran lahar. Namun, penduduk telah disiagakan dan mendapat peringatan tentang risiko abu yang jatuh.

Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan, situasinya bisa berubah dengan cepat. Tingkat siaga gunung berapi juga telah ditingkatkan dari level peringatan, menjadi peringatan dengan klasifikasi tertinggi.

"Tak ada perintah evakuasi yang dikeluarkan. Pada tahap ini, daerah berpenduduk kemungkinan tidak akan terkena dampak pada tahap ini," kata pejabat darurat, seperti dikutip BBC International, Minggu (27/11).

Mauna Loa, yang terletak di dalam Taman Nasional Gunung Api Hawaii, mencakup separuh Pulau Besar di negara bagian AS.

Baca juga : Fakta Gubernur Perempuan Muslim Pertama Thailand

Gunung berapi Mauna Loa memiliki ketinggian 13.679 kaki (4.169 m) di atas permukaan laut. Membentang seluas lebih dari 2.000 mil persegi (5.179 km persegi).

Itu meletus pada pukul 23:30 waktu setempat pada hari Minggu (09:30 GMT Senin) di Moku'āweoweo, kaldera puncak gunung berapi.

Kaldera adalah cekungan yang terbentuk di bawah puncak pada akhir letusan.

Sebelumnya, telah muncul serangkaian peringatan bahwa letusan mungkin terjadi, setelah serentetan gempa bumi baru-baru ini di wilayah tersebut. Termasuk, lebih dari selusin gempa yang dilaporkan pada Minggu (27/11).

Peringatan turunnya hujan abu yang dapat mencemari persediaan air, membunuh tumbuh-tumbuhan, dan mengiritasi paru-paru berlaku untuk daerah sekitarnya. Namun, peringatan ini telah dicabut.

Baca juga : Luhut Pengen Kita Jadi Negara Maju

"Berdasarkan peristiwa masa lalu, tahap awal letusan Mauna Loa bisa sangat dinamis dan lokasi serta aliran lahar dapat berubah dengan cepat," kata USGS.

"Jika letusan berpindah ke luar dinding kaldera puncak, aliran lahar bisa bergerak cepat menuruni lereng," tambah keterangan tersebut.

Berdasarkan catatan USGS, Mauna Loa telah meletus 33 kali sejak 1843.

Pada letusan tahun 1984, letusannya mengirimkan aliran lahar dalam jarak 5 mil atau 8.047 km dari Hilo, kota terpadat di pulau itu.

Sejak 1980, populasi Big Island meningkat lebih dari dua kali lipat. Menjadi sekitar 20 ribu penduduk. Badan Pertahanan Sipil Hawaii telah mengingatkan warganya, agar dapat menghadapi bencana lahar.

Baca juga : R20 Junjung Tinggi Nilai Ketuhanan Untuk Perdamaian Dunia

"Aliran lahar ini jarang menimbulkan risiko bagi kehidupan, tetapi bisa sangat merusak infrastruktur," kata Dr Jessica Johnson, ahli geofisika gunung berapi Inggris.

Dia mengingatkan, aliran lahar menimbulkan risiko bagi Hilo dan Kona, pusat populasi utama lainnya.

Gas vulkanik dapat menyebabkan masalah pernapasan bagi penduduk setempat.

Mauna Loa adalah gunung berapi aktif terbesar di dunia. Sebetulnya, ada gunung berapi lain yang lebih besar. Namun, diklasifikasikan sebagai gunung api tidak aktif. Artinya, sudah lama tidak meletus atau punah. Hampir pasti, tidak akan meletus di masa mendatang.

Mauna Loa berbagi Pulau Besar dengan Mauna Kea, yang merupakan gunung tertinggi di dunia. Jika  diukur dari di bawah permukaan laut, tingginya hampir 20 ribu kaki atau 6.096 meter. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.