Dark/Light Mode

Sulit Tapi Realistis, Solusi 2 Negara Untuk Israel & Palestina

Rabu, 30 November 2022 11:11 WIB
Perdana Menteri Israel, Yair Lapid mendukung solusi dua negara, saat berpidato di Sesi ke-77 Majelis Umum Markas Besar PBB di New York City, pada Kamis, 22 September 2022. [Foto: Stephanie Keith/Getty Images]
Perdana Menteri Israel, Yair Lapid mendukung solusi dua negara, saat berpidato di Sesi ke-77 Majelis Umum Markas Besar PBB di New York City, pada Kamis, 22 September 2022. [Foto: Stephanie Keith/Getty Images]

Catatan: Muhammad Rusmadi

Kepala Redaktur Eksekutif ‘Rakyat Merdeka’

RM.id  Rakyat Merdeka - Pidato Perdana Menteri Israel, Yair Lapid di Majelis Umum PBB ke-77 pada 22 September 2022 harus dicatat dengan tinta tebal. Dalam pidatonya, mantan jurnalis, penulis, presenter TV dan pembaca berita itu secara tegas mendukung Solusi Dua Negara bagi Palestina dan Israel.

Solusi Dua Negara merupakan salah satu opsi solusi konflik Israel–Palestina, yang menyerukan dibentuknya dua negara Palestina, berdampingan dengan negara Israel. Meski hingga kini kedua belah pihak belum menyepakati perbatasan antarnegara masing-masing.

Baca juga : Media Tak Boleh Lelah Bantu Damaikan Israel-Palestina

“Perjanjian dengan Palestina, berdasarkan dua negara untuk dua bangsa, adalah hal yang tepat untuk keamanan Israel, ekonomi Israel, dan masa depan anak-anak kita,” kata Perdana Menteri Israel ke-14 itu.

“Terlepas dari semua hambatan, hari ini sebagian besar orang Israel mendukung visi solusi dua negara ini,” kata Lapid, yang baru saja diangkat menjadi PM Israel pada 1 Juli 2022 lalu ini. [“Israeli Prime Minister Yair Lapid backs two-state solution”, middleeasteye.net, 22 September 2022]

Pernyataan orang nomor satu di Israel ini sebenarnya muncul di tengah masih banyaknya penolakan oleh warga Israel sendiri. Bahkan laporan Middle East Eye (MEE) --situs web berita online berbasis di London yang meliput peristiwa di Timur Tengah dan Afrika Utara-- edisi 26 September 2022 memberi judul, “Most Israelis do not support a two-state solution, new poll shows”!

Baca juga : Perhutani Jadi Posko Satgas Bencana BUMN Untuk Korban Gempa Cianjur

Karena menurut jajak pendapat terbaru oleh Israel Democracy Institute -- sebuah pusat penelitian dan aksi independen yang didedikasikan untuk memperkuat fondasi demokrasi Israel di Yerusalem pada September 2022-- melibatkan 753 responden menunjukkan, 58 persen orang Yahudi Israel menentang Solusi Dua Negara, 11 persen ragu-ragu. Hanya 32 persen orang Israel yang mendukung solusi ini, sebagai sarana "menyelesaikan konflik Israel dengan Palestina".

Jajak pendapat itu dilakukan hanya satu hari setelah Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan dalam pidatonya di Majelis Umum PBB bahwa mayoritas warga Israel mendukung solusi dua negara.

Terlepas dari masih tingginya penolakan terhadap solusi ini di internal Israel, hal ini tak boleh mematahkan perjuangan untuk menciptakan perdamaian antara Palestina dan Israel. Karena minimal secara resmi, negara Israel telah menyatakan dukungannya melalui pernyatan Lapid di atas.

Baca juga : Kendaraan Listrik, Solusi Untuk Tekan Impor BBM

Bahkan pemerintahan AS, yang selama ini dikenal sebagai sekutu dekat Israel, Joe Biden berulang kali juga telah menegaskan dukungannya pada solusi ini. Misalnya seperti dikutip Reuters, 14 Juli 2022, “In Israel, Biden repeats U.S. support for two-state solution”.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.