Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Ngeri, Limbah Plastik Terbanyak Sedunia Tumplek Di Asia Tenggara
Kamis, 8 Desember 2022 10:20 WIB
Sebelumnya
Menurutnya, kondisi ini dipicu oleh masih banyaknya negara, yang menerapkan ekonomi linier. Mereka mengekstraksi sumber daya alam, lalu melakukan kegiatan produksi secara masif. Kemudian dikonsumsi secara besar-besaran, dan dibuang secara massal.
Pembuangannya, didominasi oleh penimbunan atau tanpa diolah sama sekali, dengan angka 79 persen. Yang diolah dengan mesin insinerasi 12 persen. Sementara yang didaur ulang, cuma 9 persen.
Baca juga : Imbal Hasil Obligasi AS Turun, Rupiah Menguat
"Sudah saatnya, kita beralih ke ekonomi sirkular, yang menerapkan eco design sejak proses mendapatkan bahan baku, kegiatan produksi, hingga siap dikonsumsi. Setelah menjadi sampah, produk harus diklasifikasi sebelum didaur ulang dengan eco design. Hingga selanjutnya kembali mengikuti siklus," papar Prof. Yong-Chul.
Penggunaan plastik yang dibatasi dan material daur ulang, ditujukan untuk mengatasi hambatan teknis seperti aditif dan bahan kimia, serta hambatan ekonomi seperti rendahnya kualitas dan tingginya biaya perawatan. Juga hambatan sosial seperti tingkat pengumpulan sampah yang masih rendah dan minimnya kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Baca juga : Dibuka 15 Desember, Ganjar Pastikan Tol Semarang-Demak Siap Digunakan Saat Libur Nataru
"Masalah ini juga banyak dialami oleh negara berpenghasilan tinggi. Mereka berupaya mengatasinya melalui penerapan ekonomi sirkular plastik," cetus Prof. Yong-Chul.
"Karena itu, pengembangan kerja sama internasional untuk mengatasi limbah plastik di laut dan sungai, demi menjaga ekosistem, adalah hal yang sangat mendesak," tegasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya