Dark/Light Mode

Update Longsor Dekat Genting Highlands Malaysia, 21 Meninggal, Termasuk 5 Bocah

Jumat, 16 Desember 2022 21:39 WIB
Longsor dekat Genting Highlands dilaporkan telah menelan 21 korban jiwa, Jumat (16/12). (Foto: CNA)
Longsor dekat Genting Highlands dilaporkan telah menelan 21 korban jiwa, Jumat (16/12). (Foto: CNA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sedikitnya 21 orang, termasuk lima anak-anak, dilaporkan meninggal dunia dalam musibah tanah longsor di areal perkemahan Batang Kali, dekat Genting Highlands, Malaysia, Jumat (16/12) pagi.

Jenazah seorang ibu dan anak, yang diyakini terkubur hidup-hidup, ditemukan dalam keadaan berpelukan.

Tim SAR Malaysia kini sibuk mencari 12 korban hilang di antara timbunan lumpur tebal dan pohon tumbang.

Lokasi perkemahan yang terdampak longsor ini berada di Father’s Organic Farm, Gohtong Jaya, di negara bagian Selangor.

Baca juga : Tanah Longsor Dekat Genting Highlands Malaysia, 13 Meninggal

Terkait hal ini, Direktur Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Norazam Khamis mengatakan, semua jenazah telah dibawa ke RS Sungai Buloh.

“Lebih dari 700 orang terlibat dalam upaya pencarian dan penyelamatan,” kata Norazam dalam konferensi pers, Jumat (16/12).

Kementerian Pembangunan Pemerintah Daerah Malaysia mengatakan, sebanyak 61 orang telah ditemukan selamat, dari total 94 orang yang terjebak dalam tanah longsor.

“Tiga warga Singapura termasuk di antara mereka yang diselamatkan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Singapura, Jumat (16/12) malam.

Baca juga : Update Bom Astanaanyar: Pelaku Tewas, 1 Polisi Meninggal, 8 Luka-luka

“Komisi Tinggi Singapura di Kuala Lumpur telah menghubungi mereka bertiga,” imbuhnya.

Lewat telepon, seorang petugas polisi di Kantor Polisi Ulu Yam Bharu di Selangor membeberkan, ketiga warga Singapura itu berada di kantor polish, untuk membuat laporan tentang apa yang terjadi. Serta apa saja yang hilang dalam insiden tersebut.

“Mereka aman. Mereka telah meninggalkan stasiun setelah membuat laporan,” ujar polisi tersebut. 

Sementara Menteri Pembangunan Daerah Nga Kor Ming mengatakan, operator perkemahan tidak memiliki izin untuk kegiatan berkemah.***

Baca juga : Rektor Unram: Tanpa Pancasila, RI Mungkin Sudah Terpecah

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.