Dark/Light Mode

Tak Terima Warganya Diwajibkan Tes Covid Di Negara Lain, China Ancam Pembalasan

Selasa, 3 Januari 2023 21:16 WIB
Traveler asal China menjalani tes Covid di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan. (Foto: EPA-EFE via The Straits Times)
Traveler asal China menjalani tes Covid di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan. (Foto: EPA-EFE via The Straits Times)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah China mengutuk kebijakan sejumlah negara, yang mensyaratkan hasil tes Covid negatif, untuk warganya yang bepergian ke luar negeri.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan, negaranya bisa saja membalas kebijakan tersebut, berdasarkan asas timbal balik.

Baca juga : Penanganan Covid-19 Mirip Final Piala Dunia

"Beberapa negara telah mengambil langkah pembatasan, yang hanya menargetkan wisatawan China. Tidak ada dasar ilmiahnya. Kami tidak dapat menerima sebagian praktik itu. Kami bisa saja mengambil tindakan balasan," kata Mao Ning, seperti dikutip AFP, Selasa (3/1).

Seperti diketahui, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Prancis, Jepang, Inggris, Prancis, dan Korea Selatan mewajibkan pelancong dari China untuk menunjukkan tes Covid-19 negatif sebelum kedatangan. Mengingat negara tersebut tengah menghadapi lonjakan kasus.

Baca juga : Jokowi: Ayo Bikin Negara Lain Bergantung Pada RI

Mereka menyebut kurangnya transparansi China dalam menyajikan data Covid harian, dan ketakutan terhadap risiko munculnya varian baru, sebagai alasan untuk membatasi pelancong.

China mengalami lonjakan kasus yang tajam, usai melakukan pelonggaran setelah menjalani kebijakan zero Covid selama bertahun-tahun. Pasien di rumah sakit membludak. Krematorium kewalahan. 

Baca juga : Jokowi Terima Surat Kepercayaan Enam Dubes Negara Sahabat

Akhir Desember lalu, Beijing tak lagi mewajibkan aturan karantina, bagi setiap pelancong yang masuk ke negaranya. Alhasil, banyak warga China yang sudah rindu plesiran, berbondong-bondong ke luar negeri. 

Sejak Desember 2022, China hanya mencatat 22 kematian akibat Covid-19. Secara dramatis, mereka dilaporkan mempersempit kriteria untuk mengkategorikan kematian akibat Covid. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.