Dark/Light Mode

Yakin Badai Ekonomi Berlalu

Anwar: Kalau Tidak Optimis, Saya Bisa Pingsan Lama Di Penjara

Senin, 9 Januari 2023 19:02 WIB
PM Malaysia Anwar Ibrahim dalam acara CT Corp Leadership Forum di Auditorium Bank Mega, Jakarta, Senin (6/1). (Foto: Firsty Hestyarini/RM)
PM Malaysia Anwar Ibrahim dalam acara CT Corp Leadership Forum di Auditorium Bank Mega, Jakarta, Senin (6/1). (Foto: Firsty Hestyarini/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim (75) menegaskan komitmennya, untuk menuntaskan segala persoalan terkait hubungan RI-Malaysia seperti soal perbatasan dan masalah ketenagakerjaan (TKI). Namun, fundamental hubungannya tetap masalah ekonomi. 

"Ini karena kita berhadapan dengan suatu kemelut ekonomi, yang hingga kini belum ada kepastian penyelesaiannya. Seusai Covid-19, kita masih menghadapi suasana global yang tidak menentu. Tapi, saya tidak mewakili pandangan yang pesimis dalam politik atau ekonomi," kata Anwar dalam CT Corp Leadership Forum di Auditorium Bank Mega Jakarta, Senin (6/1). 

Pandangan optimis itu pula, yang pada akhirnya banyak menyelamatkan hidup Anwar. Karena sikap optimis, Anwar survive. Kalau tidak, bisa pingsan lama di penjara. Begitu dia berseloroh. 

"Serumit apa pun saya di penjara, saya tetap opimis. Azizah (istri Anwar yang tercatat sebagai wanita pertama yang menjabat Wakil PM Malaysia, Red) tahu itu. Insya Allah, better time. Nashrun minallah fathun wa fathun qarib. Dengan pertolongan Allah, kemenangan akan tercapai dengan dekat. Kita hanya mampu berdoa," tutur Anwar, disambut tepuk tangan hadirin. 

Baca juga : Jaga Ekosistem Pantai, Orang Muda Ganjar Kalbar Tanam 500 Bibit Mangrove Di Mempawah

Optimisme, juga terus digaungkan Anwar, dalam menyikapi kondisi ekonomi. Dia pun mengutip pendapat ahli ekonomi John Maynard Keynes, yang mengimbau agar persoalan ekonomi tak hanya semata-mata diserahkan kepada ahlinya saja. Karena itu tidak akan menjawab persoalan.

"Tanggung jawab kita sebagai pimpinan, konglomerat, atau businessman adalah merencanakan serta memanfaatkan waktu dan kebijakan semaksimal mungkin, untuk memperbaiki keadaan. Saya percaya, Insya Allah, pandangan pesimis itu tidak semestinya benar," tegas Perdana Menteri ke-10 Malaysia ini

Anwar pun memaparkan pandangan filsuf Oswald Spengler, dalam bukunya yang berjudul The Decline of the West. Dia bilang, orang Barat tidak mau bikin apa-apa secara positif. 

Spengler yang berkebangsaan Jerman meramalkan, bahwa sekitar tahun 2000, peradaban barat akan memasuki periode darurat atau pra-kematian, sebelum peradaban Barat benar-benar berakhir.

Baca juga : Erick: Kalau Ada, Saya Tangkap Direksinya...

Dia pun menyinggung China, yang saat ini menghadapi kemelut.

"Jangan kita andaikan pemimpin dan expert China itu akan diam dan tidak memikirkan solusi yang baik. Saya menegaskan, spenglerian pessimism - baik dalam hal politik atau ekonomi - tidak semestinya benar. Tanggung jawab kita sebagai manusia adalah berikhtiar. Mencari penyelesaian dan reform perubahan, dengan segenap daya upaya kita. Pokok pangkalnya, bermula dari pimpinan," tandas Anwar.

Karena itu, Anwar memilih untuk mengambil sikap sebagai seorang pemimpin yang berlapang dada menerima nasehat.

"Ini artinya demokrasi. Semalam, di Kedutaan Malaysia, saya ungkap apa yang pernah dikatakan ilmuwan politik Francis Fukuyama tentang democratic accountability. Kita ini riuh rendah bicara soal demokrasi. Tetapi tidak accountability," ucap Anwar.

Baca juga : Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Ekotren, Ganjar Didukung Ratusan Santri Di Jember

Dia menekankan, demokrasi tidak ditentukan kewajaran dan kehebatannya, semata-mata dari hasil Pemilu. Melainkan harus tercermin relevansinya terhadap moral dan etik. 

"Apakah benar, orang yang menang dengan accountability, mendapat dukungan rakyat? Menang dengan etika yang dapat dipertahankan. Apakah mereka jujur melaksanakan amanah, memberantas korupsi yang sudah menjadi budaya?" tandasnya. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.