Dark/Light Mode

Kisah kasih Basuki Abdullah Hidup Kembali di Den Haag

Jumat, 16 Agustus 2019 16:06 WIB
Duta Besar RI untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja, saat membuka Pameran Indonesian Art Sale 2019 di galeri sekaligus rumah lelang, Venduhuis, Den Haag, Kamis (15/8). (Foto: KBRI Den Haag)
Duta Besar RI untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja, saat membuka Pameran Indonesian Art Sale 2019 di galeri sekaligus rumah lelang, Venduhuis, Den Haag, Kamis (15/8). (Foto: KBRI Den Haag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja menghadiri Pembukaan Pameran Indonesian Art Sale 2019, yang diadakan di Galeri dan sekaligus rumah lelang Venduhuis di Den Haag pada Kamis (15/8) pukul 19.00 waktu setempat.

Pameran dibuka Direktur Venduhuis Peter Meefout, Pakar Seni Rupa Cris Vellinga, dan Dubes Wesaka Puja.

Direktur Venduhuis dalam sambutannya mengaku bangga dapat mengadakan Pameran Indonesian Art Sale selama tiga tahun berturut-turut. Pembukaan pameran pada Kamis (15/8) dinilainya sebagai momentum yang tepat, karena Belanda memperingati korban-korban Perang yang tewas di Hindia Belanda.

Kegembiraan semakin bertambah karena Dubes Wesaka Puja turut hadir dalam acara ini. Pameran tersebut dibuka dengan menampilkan mahakarya maestro seniman Indonesia, Basuki Abdullah, terutama semasa hidupnya di Den Haag.

Sedangkan warna hijau yang mendominasi ruang pameran, melambangkan Indonesia negara khatulistiwa. Chris Veelinga, pakar seni Hindia Belanda, selain memberikan apresiasi tinggi atas kehadiran Dubes Wesaka Puja, juga mempresentasikan beberapa lukisan mahakarya Basuki Abdullah yang akan dipamerkan selama dua minggu di Venduhuis.

Antara lain: The wedding couple, Basuki Abdullah dan istrinya Maya, Colour and Music, Mr. and Mrs. Basuki Abdullah, Potret Raden Basuki Abdullah, The Holly Family, dan The Virgin Mary of Java.

Baca juga : Pagi Ini, Bandara Hong Kong Kembali Dibuka

Berbeda dengan rekannya sesama seniman seperti Trubus Sudarsono yang lebih menggambarkan Indonesia dengan sudut pandang sensitif, kelam, dan menyoroti kemiskinan, Basuki Abdullah menghidangkan keindahan Indonesia bagi para penikmat karya seninya.

Dubes Wesaka Puja yang mendapatkan kehormatan untuk membuka secara resmi acara tersebut, mengekspresikan rasa bangga dan terima kasihnya, karena telah diundang kembali dalam Pameran Indonesian Art Sale 2019.

 

 

Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi tinggi atas karya-karya besar seorang maestro di bidang seni lukis.

"Pameran yang luar biasa bagi seorang maestro kelas dunia Indonesia. Tingginya tingkat kehadiran dan antusiasme masyarakat Belanda pada pameran hari ini, menunjukkan bahwa mahakarya seni Basuki Abdullah masih terus dikagumi dan diburu oleh para pencintanya," tutur Dubes Wesaka Puja.

Baca juga : Sistem Cukai Bikin Produsen Rokok Hindari Pajak

Lukisan-lukisan karya Basuki Abdullah yang dipamerkan di Venduhuis sebelumnya merupakan koleksi pribadi milik Maya Basuki Abdullah-Michel, istri mendiang Basuki Abdullah yang berkebangsaan Belanda.

Lukisan-lukisan Basuki mengenai dirinya dan Maya begitu menggambarkan secara nyata, nyala api cinta mereka berdua. Hal yang menyatukan Basuki dan Maria Johana Michel, atau lebih dikenal dengan nama Maya adalah ketertarikan mereka di bidang seni.

 

 

Maya adalah penyanyi mezzo-sopran berkaliber internasional. Mereka berdua menikah pada Maret 1948 di Den Haag.

Semasa hidup di Belanda bersama Maya, Basuki menghasilkan berbagai karya besar. Pada tahun 1949, Basuki memenangkan Internasional Contest for the Best Royal Portrait of the Young Queen Juliana, dan berhasil mengalahkan 87 pelukis Eropa.

Berdasarkan keterangan Juru Bicara Venduhuis, selama dua minggu ke depan dari tanggal 16-26 Agustus 2019, mereka akan menampilkan berbagai macam karya seni Indonesia. Bukan hanya dari Basuki Abdullah, namun juga dari seniman Belanda dan Indonesia.

Baca juga : Korea Tak Mau Kalah Hadapi Jepang

Karya seni yang ditampilkan antara lain berupa lukisan, kain, meubel, kerajinan perak, ukiran kayu, foto-foto, serta sebuah korespondesi Proklamator Indonesia untuk seorang temannya.

Pada 28 Agustus mendatang, Venduhuis akan mulai melelang benda-benda bernilai seni tersebut. Lelang akan dilanjutkan hari kedua tanggal 29 Agustus secara online di situs resmi mereka.

Keikutsertaan KBRI Den Haag dalam pembukaan Pameran Lukisan Basuki Abdullah di Den Haag, menunjukkan eratnya hubungan antara KBRI dengan Pemerhati Seni di kota Den Haag.

Pemilihan lukisan karya Basuki Abdullah, sebagai karya seni utama yang dipamerkan dipandang sebagai bukti bahwa lukisan maestro seni lukis Indonesia yang beraliran mooie Indië tersebut masih tetap digemari dan dikagumi publik Belanda hingga saat ini. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.