Dark/Light Mode

Catatan Perjalanan Ke Iran (3)

Menukar Rial Iran Ke Ferdowsi Square

Sabtu, 11 Maret 2023 08:08 WIB
Kemacetan dengan pemandangan kaki Pegunungan Alborz di salah satu sudut Kota Teheran. [Foto: Rusma/RM.id]
Kemacetan dengan pemandangan kaki Pegunungan Alborz di salah satu sudut Kota Teheran. [Foto: Rusma/RM.id]

 Sebelumnya 
Jauh di masa kuno, Teheran sebenarnya telah muncul sebagai sebuah desa pada abad ke-9, tapi saat itu tidak terkenal. Karena selain Teheran, ada Kota Rages, yang berada dekat dengan Teheran, yang lebih maju pada era pra-Mongol.

Pada abad ke-13, setelah suku Mongol menghancurkan Kota Rages, banyak penduduk Rages mengungsi ke Teheran. Sebuah sumber menyebutkan, Teheran pada era Mongol dijuluki "Teherannya Rages".

Teheran kemudian disebut dalam buku Nezhat ol-Gholoob karya Hamdollah Mostowfi (ditulis tahun 1340) sebagai sebuah desa terkenal.

Baca juga : Hotel Bersejarah, Perayaan 2.500 Tahun Kekaisaran Persia

Teheran akhirnya menjadi tempat pemukiman pemimpin Safawiy pada abad ke-17 oleh Tahmasp I yang membangun bazaar dan tembok di sekeliling kota, tetapi kemudian ditinggalkan, karena Abbas I mulai benci dengan Teheran, setelah dia jatuh sakit, ketika akan melewati kota untuk berperang dengan suku Uzbek.

Perlu diketahui, Dinasti Safawiyah adalah salah satu dinasti terpenting dalam sejarah Iran. Dinasti ini merupakan salah satu negeri Syiah terbesar semenjak runtuhnya Dinasti Syiah Fatimiyyah yang berpusat di Mesir.

Safawiyyah berkuasa dari tahun 1501 hingga 1722 (mengalami restorasi singkat dari tahun 1729 hingga 1736). Pada puncak kejayaannya, wilayah Safawiyyah meliputi Iran, Azerbaijan, Armenia, sebagian besar Irak, Georgia, Afganistan, Kaukasus, dan sebagian Pakistan, Turkmenistan dan Turki. Safawiyyah merupakan salah satu Negeri Mesiu Islam, selain Dinasti Qajar dan Dinasti Pahlevi.

Baca juga : Keindahan Alborz, Menyapa Setiap Pendatang Ke Teheran

Kemudian, pada awal abad ke-18, Karim Khan Zand memerintahkan sebuah istana, harem dan kantor Pemerintah dibangun di Teheran, kemungkinan untuk mendeklarasikan Teheran sebagai ibu kotanya, tetapi kemudian memindahkan pemerintahannya ke Shiraz.

Teheran akhirnya menjadi Ibu Kota Persia pada tahun 1795, ketika Raja Qajar Agha Mohammad Khan ditahtakan di sana. Hingga akhirnya, Teheran masih menjadi ibu kota hingga kini.

Kemudian, selama Perang Dunia II, pasukan Inggris dan Uni Soviet memasuki kota ini. Teheran menjadi lokasi Konferensi Teheran tahun 1943 yang dihadiri Presiden Franklin Delano Roosevelt, Perdana Menteri Winston Churchill dan PM Joseph Stalin.

Baca juga : Ganjar Pranowo Sowan Ke Tuan Guru Babussalam Besilam

Pada 8 September 1978, demonstrasi menentang shah (raja) menimbulkan kerusuhan. Para tentara dilaporkan menembak para demonstran. Hukum darurat militer diterapkan selama revolusi berlangsung dari 1978-1980.

Sejarah berlanjut, selama 1980-88 agresi Irak menentang Iran, Teheran menjadi sasaran rudal Scud dan serangan udara dengan target kawasan pemukiman dan industri, sehingga menewaskan ribuan penduduk.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.