Dark/Light Mode

Lamar Visa Sekalian Investasi

Warga Tajir Hong Kong Bawa Duit ke Australia Minimal Rp 48 Miliar

Kamis, 22 Agustus 2019 22:23 WIB
Unjuk rasa di bandara Hong Kong. (Foto AFP)
Unjuk rasa di bandara Hong Kong. (Foto AFP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Australia mencatat makin banyaknya jumlah orang kaya Hong Kong (tajir) yang mengajukan visa. Tapi ini visa bisa jadi penduduk langsung. Namanya Significant Investor Visa (SIV). Untuk bisa mendapatkan Program SIV, butuh setidaknya 40 persen dari 5 juta dolar Australia atau sekitar Rp 48 miliar untuk diinvestasikan ke usaha kecil dan modal ventura (VC).Tapi, tidak boleh diinvestasikan ke sektor properti langsung.

"Departemen Imigrasi Negara Bagian New South Wales melihat peningkatan yang signifikan dalam aplikasi visa dari Hong Kong beberapa bulan terakhir," kata Departemen Imigrasi dalam sebuah surat kepada agen imigrasi Australia yang sempat dilihat Reuters.

Baca juga : Dewan Negara China Serukan Integrasi Shenzhen, Hong Kong dan Makau

Peningkatan minat ini sejalan dengan meningkatnya ketegangan dan keresahan publik di wilayah bekas koloni Inggris itu. Menurut data, China menyumbang 87 persen dari total 2.022 program SIV yang diberikan sepanjang November 2012 hingga Juni 2018. Sedang Hong Kong berada di tempat kedua dengan hanya berkontribusi 3,2 persen. Jumlah itu bertambah lagi. Namun Departemen Keimigrasian New South Wales enggan menyebutkan jumlah detail pengajuan SIV dari Hong Kong. Pemerintah bagian New South Wales menegaskan pihaknya akan memberikan layanan terbaik.

Bill Fuggle, Partner dari Baker & McKenzie, firma hukum berbasis di Sydney, membenarkan, ada peningkatan pelamar untuk Program SIV.  "Siapa pun yang bisa membuat rencana alternatif, sedang mencoba melakukannya," ujarnya. 

Baca juga : Takut Tekanan China, Warga Hong Kong Kabur Ke Australia

Demo di Hong Kong sudah berlangsung lebih dari dua bulan. Protes di Hong Kong diawali penolakan legislasi ekstradisi terhadap tersangka kriminal ke Cina untuk diadili. Demonstrasi ini lalu menyebar dan berkembang menjadi penolakan terhadap intervensi pemerintah Cina. Warga juga meminta Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mundur karena dinilai pro Beijing dan polisi. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.