Dark/Light Mode

Akui Ekonomi Negeri Tirai Bambu Melesat

Inggris Tak Bisa Abaikan China

Sabtu, 27 Mei 2023 06:27 WIB
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly. (Foto Reuters/David Delgado/Pool)
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly. (Foto Reuters/David Delgado/Pool)

RM.id  Rakyat Merdeka - Inggris memformulasikan posisinya dan siap membangun hubungan dengan China. Khususnya mengenai isu perubahan iklim, kesehatan dan perdagangan.

Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly, dalam pidatonya di parlemen 25 April lalu menyebut, kita harus menghadapi kenyataan bahwa tidak ada masalah global yang dapat diselesaikan tanpa China.

Menyerah untuk berdialog dengan China, kata Cleverly, berarti menyerah untuk mengatasi masalah terbesar umat manusia.

Baca juga : Luhut Rayu Investor China

“Kita harus memiliki kepercayaan penuh pada kemampuan kolektif untuk terlibat secara penuh dan konstruktif dengan China,” kata Cleverly, dalam keterangan pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima Rakyat Merdeka, kemarin.

Lebih lanjut, Cleverly menjabarkan tiga pilar poros politik luar negeri Inggris terhadap China. Pertama, memperkuat perlindungan keamanan nasional Inggris, yang menyebabkan ada ancaman terhadap rakyat atau kemakmuran Inggris.

Kedua, memperdalam kerja sama dan memperkuat keselarasan Inggris dengan kawan dan mitra di kawasan Indo-Pasifik dan di seluruh dunia.

Baca juga : Kita Bisa Jadi Pemain Utama

Ketiga, terlibat langsung dengan China secara bilateral dan multilateral. Inggris menyatakan, siap menjaga dan menciptakan hubungan yang terbuka, konstruktif dan stabil, yang mencerminkan kepentingan global China.

“Tidak ada yang bisa meramalkan kebangkitan cepat China yang saat ini makmur, dan hari ini tidak ada yang bisa memastikan bahwa raksasa ekonomi China akan terus maju tanpa batas,” ucap dia.

Sebelumnya Wakil Presiden China Han Zen datang ke Inggris, menghadiri penobatan Raja Charles III, awal Mei lalu. Ia menyatakan, China siap meningkatkan kerja sama dengan Inggris.

Baca juga : Kemenkes: Jangan Abaikan Pelayanan!

Hubungan Inggris dan China berada di titik terendah usai kepemimpunan Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron. 

November tahun lalu, PM Rishi Sunak mengatakan, “era emas” hubungan Inggris-China telah berakhir. Namun, dia mengakui bahwa Inggris tidak bisa begitu saja mengabaikan China dalam urusan global. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.