Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kantongi Izin Pake Pangkalan Militer PNG
AS Tekan Pengaruh China Di Indo Pasifik
Senin, 19 Juni 2023 06:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Amerika Serikat (AS) mengantongi izin bisa dengan leluasa menggunakan pangkalan militer di Papua Nugini (PNG). Dengan demikian, pengaruh negeri Paman Sam kini semakin besar di Kawasan Indo Pasifik.
Izin dikantongi AS, setelah menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan dengan PNG. Perjanjian itu merupakan bagian dari pakta keamanan dalam upaya Washington menekan pengaruh Beijing di Pasifik. AS dan PNG sudah menegaskan bahwa kesepakatan yang dicapai pada Jumat (16/6) adalah upaya Paman Sam melengkapi jaringan pangkalan militer di Pasifik, yang berpusat di Guam.
Kesepakatan itu mengisyaratkan kehadiran Washington yang lebih besar di kawasan Indo Pasifik. Analis menilai langkah ini menunjukkan kemunduran China dalam melebarkan sayapnya di kawasan Pasifik.
Baca juga : Luhut Ajak Kembangkan Digitalisasi Di Indonesia
“Sahabat kami di China tahu soal kesepakatan ini. Mereka tahu kami seperti apa,” ujar Perdana Menteri (PM) PNG James Marape dikutip South China Morning Post, kemarin.
Beijing merupakan mitra dagang terbesar kedua PNG setelah AS. Marape memastikan hubungan dagang dengan China tetap berjalan kendati PNG melakukan kerja sama militer dengan AS.
“Kita masih memiliki kesepakatan dagang dengan China. Tidak ada yang berubah,” yakin Marape.
Baca juga : Teruskan Pembangunan, Tolak Politisasi Identitas
China, serta tetangga dekat PNG, Australia, terus berupaya menjadi mitra keamanan utama bagi negara-negara pulau di Pasifik barat daya. Terutama PNG, yang kaya sumber daya alam dan minyak alam.
Perusahaan-perusahaan China selama ini sudah lama mengamati kekayaan sumber daya alam PNG. Mulai dari minyak hingga mineral, gas alam, kayu dan ikan. Dan China terus meningkatkan investasi di pertambangan, pembangkit listrik tenaga air, dan infrastruktur dasar seperti jalan raya, telekomunikasi dan perumahan di PNG.
Sayangnya, terobosan China ke PNG dan negara-negara Pasifik barat daya lainnya sebagian besar hanya terbatas pada perdagangan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya