Dark/Light Mode

ASEAN Dan China Sepakat Percepat Perundingan CoC

Jumat, 14 Juli 2023 07:40 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: Dok. KEMLU.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: Dok. KEMLU.

RM.id  Rakyat Merdeka - Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan China menyepakati Panduan untuk mempercepat perundingan Kode Etik (Code of Conduct/CoC) di Laut China Selatan (LCS). Panduan itu diadopsi dalam pertemuan para Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN dengan Direktur Urusan Luar Negeri Komite Pusat Partai Komunis China, Wang Yi, di Hotel Shangri-La, Jakarta (13/7).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Wang Yi, memimpin pertemuan. Pada pertemuan itu, Retno menyebut, China adalah mitra penting ASE­ANdalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik selama lebih dari tiga dekade.

Baca juga : Kadin, BSSN Dan PT SPARK Jalin Kerja Sama Perlindungan Informasi

Secara ekonomi, China adalah mitra dagang terbesar ASEAN. Begitu juga sebaliknya, ASEANadalah mitra dagang terbe­sar China. Perdagangan kedua pihak mencapai 975 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau seki­tar Rp 14.595 triliun. Selain itu, China juga jadi sumber investasi asing terbesar keempat bagi ASEAN, dengan nilai 13,8 miliar dolar AS (sekitar Rp 206,5 triliun) di 2021.

“Kemitraan kita semakin penting di tengah tantangan yang se­makin meningkat,” kata Retno.

Baca juga : Tingkatkan Sinergitas, BI Jakarta Gelar Capacity Building Wartawan Di Lombok

Tahun ini, hubungan keduanya menorehkan sejarah penting. Yaitu penyelesaian panduan untuk mem­percepat perundingan negosiasi CoC yang efektif dan substantif, penyelesaian pembacaan kedua atas draf tunggal perundingan CoC, serta peringatan 20 tahun aksesi China atas Traktat Persaha­batan dan Kerja Sama (TAC).

Menurut Retno, pencapaian itu harus terus membangun momentum positif, demi mem­pererat kemitraan yang mema­jukan paradigma inklusivitas dan keterbukaan, menghormati hukum internasional, termasuk Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982. “Serta mendorong kebiasaan dialog dan kolaborasi,” ujar mantan Duta Besar RI untuk Belanda itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.